"Dan dia meyakinkanku untuk tetap tinggal di Singapura. Aku sebenarnya ingin kembali ke Selandia Baru tempat orangtuaku tinggal."
Untuk mengatasi rasa sakit hatinya, Shasha memutuskan melakukan foto pernikahan seorang diri. Ia terinspirasi kisah wanita lain yang juga mengalami hal serupa, tapi tetap melakukan pemotretan dengan maksud memotivasi diri.

Meski tidak mudah, wanita 37 tahun ini mendapat dukungan dari fotografer yang memotretnya. Dengan gaun pengantin, Shasha melakukan pemotretan sehari setelah tanggal pernikahan.
"Aku berhasil melewati 24 Oktober. Aku berhasil tidur dan bangun menyambut hari baru. Jadi ini adalah hari baru," jelas Shasha.
Jika bertemu mantan calon suaminya lagi, Shasha mengaku tidak punya hal yang ingin dikatakan. Sebaliknya, dia sudah menerima apa yang terjadi meski menyakitkan.
"Apa yang penting adalah aku merawat diriku sendiri untuk sembuh, juga orang-orang yang berharga bagiku. Jika dia membaca cerita ini, atau teman dan keluarganya membaca, terserah bagaimana mereka akan mengartikannya," tandas Shasha.