Pemerintah Nyerah! 12 Petisi Online Berbuah Kemenangan di 2020 - Bagian 2

Senin, 18 Januari 2021 | 18:37 WIB
Pemerintah Nyerah! 12 Petisi Online Berbuah Kemenangan di 2020 - Bagian 2
Ilustrasi vaksin COVID-19 Sinovac yang akan disuntikan kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Duren Sawit, Jakarta, (14/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Sebagai orang Papua, Bella terusik saat melihat iklan Kapal Api yang yang menunjukkan seorang perempuan menggunakan mahkota burung cendrawasih.

Ia membuat petisi minta Kapal Api memberikan penjelasan tentang keaslian mahkota yang digunakan. Petisi ini mendapatkan lebih dari 7 ribu dukungan, Kementerian Lingkungan dan Kehutanan pun menuliskan surat pada Kapal Api untuk minta penjelasan.

Satu bulan kemudian Kapal Api mengunggah ulang iklan tersebut dengan keterangan bahwa mahkota yang digunakan adalah imitasi.

11. Copot Staf Khusus Presiden
Penggagas: Kharis SS (6.340 tanda tangan)

Kharis SS memulai petisi agar Presiden Joko Widodo mengevaluasi dan mencopot Staf Khusus Presiden karena ada dugaan penyalahgunaan wewenang, konflik kepentingan, dan maladministrasi.

Petisinya didukung 6 ribu orang dalam waktu singkat dan isunya banyak dibicarakan di media sosial. Tak lama, Andi Taufan Garuda mengundurkan diri dari jabatan Staf Khusus Presiden karena desakan publik.

12. Batalkan Resepsi Pernikahan Anak Wakil Walikota
Penggagas: Y Budi Sulistioadi (2.365 tanda tangan)

Y Budi Sulistioadi memulai petisi agar Wakil Walikota Samarinda batalkan resepsi pernikahan anaknya. Soalnya ia mengundang 32 ribu orang di saat angka penyebaran Covid-19 di Samarinda meningkat.

Ribuan orang juga ikut mendukung petisinya dan bersuara, hingga akhirnya dalam beberapa hari Wakil Walikota Samarinda membatalkan rencana resepsi pernikahan anaknya.

Baca Juga: Muncul Petisi Minta Jokowi Gratiskan Vaksin Covid-19 Untuk Semua Masyarakat

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI