Khususnya di tengah pandemi Covid-19, ia juga harus merasakan dampaknya. Ia bahkan harus mengorek tabungan pribadinya agar operasionalnya bisa tetap berjalan dan membayar 15 orang pekerja.
Namun ia bersyukur jika saat ini sudah bisa menata kembali bisnisnya, seiring para pemilik bisnis online mulai kembali produksi dan promosi.
Ia juga harus melakukan strategi "jemput bola" dengan melakukan pendekatan persuasif-optimis ke para pemilik online shop agar mau memakai jasanya.
"Saat itu, saya yakinkan hal itu, lalu mereka mau coba. Dan saya bersyukur analisis saya terbukti. Pemilik online shop mengaku penjualan usaha mereka meningkat, mulai dari jilbab, baju, kosmetik, kebutuhan bayi dan mereka mengaku sekarang sudah bisa bounce back,” tutupnya.