Suara.com - Setiap ibu memiliki bahasa cinta yang berbeda-beda yang akan ia ungkapkan kepada buah hatinya sebagai ekspresi rasa cinta, bangga, apresiasi, dan dukungan. Begitu pula dengan anak, mereka memiliki preferensi sendiri dalam menerima bahasa cinta.
Ada anak yang menolak dipeluk, misalnya, dan lebih memilih bahasa cinta verbal lewat kata-kata. Sebaliknya, ada anak yang tak suka pujian, tetapi amat menghargai jika dirinya diberi usapan di kepala atau tepukan di pundak.
Nah, bicara soal bahasa cinta ini, Monica Sulistiawati, M.Psi., Psikolog Klinis, dalam konferensi pers virtual Gerakan 1 Juta Bunda Bangga, menyebut ada 5 bahasa cinta yang kerap digunakan orangtua dan anak dalam mengungkapkan perasaannya. Apa saja?
- Sentuhan fisik, misal memeluk, mencium
- Word of affirmation atau kata-kata penyemangat, seperti 'Yes, kamu bisa!' atau 'Great job!' Kata-kata ini bisa diucapkan sambil memberi tepukan di bahu, tatapan hangat, ataupun belaian.
- Quality time, misalnya membacakan buku, bermain, menempel gambar bersama anak, dan lainnya. Jika orangtua memilih quality time sebagai bahasa cinta, Monica sarankan untuk terlebih dahulu menyingkirkan gadget sebelum berinteraksi dengan anak. Jangan sampai anak berpikir kalau gadget lebih penting daripada dirinya.
- Pemberian hadiah atau reward, yang bisa dikombinasikan dengan bahasa cinta lain agar anak tidak berpikir bahwa aspek paling penting adalah materi. Anak harus berpikir bahwa hadiah yang ia terima adalah berkat hasil kerja yang dilakukannya.
- Membantu anak menyelesaikan tugas yang tidak dapat ia selesaikan sendiri, misalnya ketika anak kesulitan merapikan kamarnya sendiri, Ibu bisa membantu bagian yang tidak bisa dilakukan anak.
Kenapa penting memilih bahasa cinta yang sesuai?
“Rasa bangga dan apresiasi Ibu atas usaha dan proses belajar anak di setiap tahap perkembangannya sangatlah penting, dan harus diutarakan. Karena dengan begitu, anak akan memiliki kualitas interaksi yang lebih baik dengan Ibu, mengembangkan harga diri positif, lebih fokus dan gigih, serta percaya diri untuk melanjutkan langkah eksplorasinya," tekan Monica.