Suara.com - Bagi pemilik hewan peliharaan, terutama kucing, urusan mempersiapkan makanan haruslah mendapat perhatian. Untuk kesehatan dan pertumbuhan yang optimal, makanan kucing sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan uniknya dan diformulasikan oleh dokter hewan.
Itu artinya, makanan kucing yang dipilih harus menyediakan kebutuhan nutrisi untuk si kucing secara lengkap dengan tunjangan kalori yang tepat untuk umur, jenis, aktivitas serta tempat tinggalnya. Makanan kucing yang sehat akan menunjang kesehatan pencernaan, sistem imun, otak, kekuatan otot, gigi, dan saluran kemih hewan peliharaan.
Namun, banyaknya mitos tentang makanan kucing yang beredar bisa membuat pemilik kucing keliru dalam memilih makanan yang tepat untuk kucing kesayangannya. Mengutip siaran pers yang diterima Suara.com, berikut adalah beberapa mitos makanan kucing yang harus diperhatikan oleh pemilik kucing.
1. Makanan yang disiapkan sendiri lebih baik daripada yang diformulasikan oleh dokter hewan
Banyak yang masih berpendapat bahwa menyiapkan makanan sendiri lebih baik karena makanannya lebih sehat karena tidak diproses. Akan tetapi, menurut Drh. Siti Zaenab, owner praktek dokter hewan bersama dan director My Vets, makanan yang disiapkan di rumah belum tentu aman untuk kucing.
Makanan kucing harus ditakar agar sesuai dengan usia, aktivitas, dan faktor lainnya. Oleh karena itu, dalam pembuatan resepnya, tetap harus ditanyakan kepada dokter hewan nutrisionis agar makanan yang Anda siapkan sesuai dengan kebutuhan kucing.
Ditambah, menurut Drh. Siti Zaenab, tidak semua makanan manusia aman untuk dikonsumsi oleh kucing. Beberapa makanan manusia sebenarnya beracun untuk kucing, seperti coklat, bawang, anggur dan kismis.
Makanan yang diformulasikan oleh dokter hewan sudah mengandung nutrisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan dan tahap kehidupan kucing sehingga kita tidak perlu menakar sendiri lagi. Makanan hewan seperti ini juga lebih aman untuk hewan peliharaan karena tidak mengandung bahan berbahaya atau kontaminan mikroba.
2. Makanan kucing biasanya mengandung kadar garam yang tinggi untuk meningkatkan kelezatan
Ada spekulasi bahwa kadar garam (natrium klorida) yang tinggi ditambahkan ke makanan kucing untuk meningkatkan kelezatan dan menambah cita rasa makanan tersebut. Mitos ini sering dikaitkan dengan makanan basah yang biasanya sangat lezat dan cenderung memiliki kadar natrium yang lebih tinggi daripada makanan kering.
Dari asumsi ini terlahir asumsi lainnya, yaitu bahwa kadar garam ini dapat menimbulkan berbagai masalah seperti tekanan darah tinggi atau gagal ginjal.
Baca Juga: Akur, Tingkah Kucing Ini Peluk Tikus Bak Teman Bikin Bingung
Drh. Siti Zaenab yang lulus dari Institut Pertanian Bogor (IPB) ini mengatakan bahwa banyak orang tidak mengetahui bahwa garam memberikan nutrisi penting yang dibutuhkan kucing, yaitu natrium dan klorida. Garam sering hadir secara alami dalam bahan mentah, dan garam juga dapat ditambahkan untuk memastikan bahwa kebutuhan penting kucing terpenuhi.