Mengenal Kardinah dan Roekmini, Pejuang dan Adik R.A Kartini yang Nyaris Dilupakan

Kamis, 30 September 2021 | 12:11 WIB
Mengenal Kardinah dan Roekmini, Pejuang dan Adik R.A Kartini yang Nyaris Dilupakan
Kartini dan dua adiknya Kardinah serta Roekmini (Sumber foto: UGM/Wikimedia Commons)

Suara.com - Mayoritas masyarakat lebih mengenal R.A Kartini sebagai pahlawan perempuan Indonesia, tapi sedikit yang mengenal nama Kardinah dan Roekmini.

Dua nama ini adalah pahlawan perempuan Indonesia yang nyaris terlupakan, padahal keduanya ikut berjuang bersama Kartini meningkatkan derajat kaum perempuan Indonesia.

Mengutip Ruang Guru, Kamis (30/9/2021) RA. Kardinah dan RA. Roekmini adalah adik perempuan dari Kartini.

Berkat kekompakan tiga perempuan bersaudara ini, kerap dijuluki Het Klaverblad dalam bahasa Belanda, yang berarti Daun Semanggi.

RA. Kardinah
Berkat jasanya, nama RA. Kardinah diabadikan sebagai nama sebuah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Tegal.

Pendirian rumah sakit ini, bermula pada tahun 1927, Kardinah mendirikan sebuah rumah sakit yang dinamakan Kardinah Ziekenhuis atau Rumah Sakit Kardinah.

Latar belakang pendirian rumah sakit itu karena rasa simpatinya pada kesehatan masyarakat miskin di Tegal. Dana pembangunan rumah sakit ini pun dari royalti penjualan buku-bukunya dan ditambah dari hasil penjualan kerajinan tangan murid-murid Wisma Pranowo.

Berbeda dengan kakaknya Kartini, Kardinah lebih memusatkan perjuangannya di kota Tegal daripada Jepara.

RSUD Kardinah Tegal. [Ayotegal.com/Lilisnawati]
RSUD Kardinah Tegal. [Ayotegal.com/Lilisnawati]

Setelah menikah dengan Bupati Tegal, Ario Reksonegoro X, Kardinah harus mengikuti suaminya pindah. Di sanalah mendirikan sebuah sekolah untuk masyarakat pribumi.

Baca Juga: Anies Utang Janji Kasih Bantuan ke Cicit Kartini, Tapi Belum Ditepati

Hal ini karena Kardinah tidak merasa puas dengan pemerintah Belanda yang membatasi pendidikan kaum pribumi. Mengingat saat itu pendidikan hanya untuk kalangan atas, terutama laki-laki, yang boleh bersekolah tinggi.

Sekolah ini didirikan Kardinah tepat pada ulang tahunnya yang ke-35, yakni pada 1 Maret 1916 bernama “Sekolah Kepandaian Putri Wisma Pranowo”.

Metode pengajarannya hampir serupa dengan Sekolah Kartini, yaitu sekolah keterampilan perempuan untuk menjadi istri atau ibu yang mapan.

Ada satu hal yang unik dari sekolah ini adalah karena Kardinah membangunnya dari uang royalti penjualan buku dan ditambah beberapa sumbangan lain.

Adapun buku yang ditulis Kardinah ialah buku masakan dan seni membatik, sebanyak masing-masing 2 judul.

Selanjutnya, Kardinah bersama kakak laki-lakinya, Sosrokartono, mendirikan sebuah perpustakaan dari dana swadaya bernama “Panti Sastra”.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI