Hari Batik Nasional: Cara Pengusaha Memperkenalkan Batik ke Anak Muda

Risna Halidi Suara.Com
Jum'at, 01 Oktober 2021 | 16:44 WIB
Hari Batik Nasional: Cara Pengusaha Memperkenalkan Batik ke Anak Muda
Batik Gatot Kaca (Dok. Garuda Kencana Batik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tanggal 2 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Seiring waktu, batik tidak hanya dikenakan dalam momentum resmi atau formal saja, tetapi juga bisa dikenakan dalam kegiatan sehari-hari dan mulai menarik perhatian generasi muda.

Hal tersebut dijelasakan secara gamblang oleh owner brand batik premium Garuda Kencana Batik, Yos Christian Addyputra.

Sebagai brand yang fokus dalam menghadirkan batik tulis premium, Yos mengatakan penting bagi anak muda untuk bersedia mengenakan dan mengaplikasikan batik dalam kehidupan sehari-hari.

"Karena batik memiliki karya seni yang tidak kalah apik dengan brand-brand fesyen mancanegara, di mana batik Indonesia sangat otentik memiliki filosofi dan dibuat secara handmade bukan dibuat oleh mesin," kata Yos Christian dikutip Suara.com dari siaran tertulis, Jumat (1/10/2021).

Rio Dewanto Pakai Bomber Batik Motif Naga (Dok. Garuda Kencana Batik)
Rio Dewanto Pakai Bomber Batik Motif Naga (Dok. Garuda Kencana Batik)

Untuk itu Garuda Kencana Batik tidak hanya menghadirkan batik dalam bentuk kemeja, tetapi juga jaket bomber, collarless blazer, jaket riders hingga kimono batik yang didesain dengan motif batik kontemporer seperti motif batik polos, atau bahkan motif macan dan naga.

"Saat ini anak muda banyak yang pakai batik. Tapi saya ingin lebih. Mereka pakai batik hanya saat ada acara saja. Jarang lihat anak muda nongkrong pakai batik. Akhirnya saya buat bomber jaket batik dengan desain tidak konvensional tapi dengan motif kontemporer seperti macan, naga. Lebih modern, tapi tetap batik tulis," ujar lelaki berusia 27 tahun tersebut.

Yos melanjutkan, proses pembuatan jaket bomber batik umumnya lebih sulit dan lebih rumit dari produk batik lainnya.

"Prosesnya lebih kompleks. Dalam membuat kemeja, bila motif bagian tengah kurang ketemu, kita tinggal menggeser kancing. Sementara bomber dibuat menggunakan resleting yang lebih presisi tengah. Jadi agar gambar bertemu, akan lebih rumit," tambah Yos.

Dari urusan motif dan kualitas, pengrajin dari Cirebon dan Pekalongan berhasil menarik perhatian Yos. Lelaki berusia 27 tahu itu mengatakan, batik dari Pekalongan dan Cirebon memiliki warna-warna vibrant yang cocok untuk spirit anak muda.

Baca Juga: Kolaborasi Anne Avantie dan Tupperware Meriahkan Hari Batik Nasional

Bomber Batik untuk Anak Muda (Dok. Garuda Kencana Batik)
Bomber Batik untuk Anak Muda (Dok. Garuda Kencana Batik)

Kekinian, Garuda Kencana Batik pernah menjual lebih dari 300 lembar kain batik hanya dalam waktu satu bulan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI