Seekor Burung hantu bertanduk besar bisa hidup 30 tahun atau lebih di penangkaran jika semuanya berjalan lancar. Spesies kecil bisa hidup 10 tahun. Jadi intinya, merawat burung hantu merupakan komitmen jangka panjang.
Burung hantu biaya perawatannya tinggi
Alasan tidak pelihara burung hantu berikutnya berkaitan dengan biaya perawatan. Hewan ini butuh makan, pembersihan, dan perhatian setiap hari. Burung hantu yang mampu terbang juga perlu diterbangkan secara teratur atau ditempatkan di kandang yang sangat besar di mana mereka bisa berlatih.
Kebanyakan burung hantu tidak suka dibelai dan dipeluk
Burung hantu yang dirawat dalam penangkaran masih mempertahankan naluri alami mereka. Itulah mengapa banyak spesies burung hantu tidak suka dibelai dan dipeluk.

Musim kawin menimbulkan keributan sepanjang malam.
Ingat, kebanyakan burung hantu aktif di malam hari, jadi saat itulah mereka akan berkicau dan memanggil selama musim kawin. Kondisi ini sangat mungkin membuat tetangga di sekitar rumah merasa terganggu.
Burung hantu bisa sangat merusak
Mereka memiliki naluri membunuh alami yang dapat diterapkan pada selimut, bantal, pakaian, boneka binatang, dan apa saja yang dapat diparut. Cakar burung hantu juga bisa merusak lapisan kayu.
Baca Juga: Hanya Ada di Mojokerto, Rumah Burung Ini Nilainya Rp60 Juta
Sulit membawa burung hantu untuk bepergian
Anda tidak bisa begitu saja membawa burung hantu. Dibutuhkan orang terlatih untuk merawat burung hantu yang mungkin agresif dengan siapa pun yang mendekatinya. Burung hantu tidak menyukai gangguan di luar kebiasaan mereka karena itu sangat menegangkan bagi mereka.
Itulah beberapa alasan tidak pelihara burung hantu di rumah sendiri dengan mempertimbangkan berbagai faktor dalam perawatannya. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
Kontributor : Yulia Kartika Dewi