Suara.com - Kehidupan manusia cukup terbantukan dengan temuan sinar inframerah. Salah satu pemanfaatan inframerah yang mudah ditemui ada pada remote televisi.
Pada bagian atas remote pasti akan ada lampu kecil yang akan menyala jika tombol ditekan. Kemudian pada layar televisi juga terdapat hal yang sama.
Apabila ada benda yang menghalangi penerima sinyal dari remote, pasti televisi tidak akan bisa dioperasikan. Karena informasi yang dikirimkan sinar tidak sampai.
Sinar inframerah pertama kali ditemukan oleh ilmuwan asal Jerman Friedrich Wiliam Herschel pada 1800. Di masa itu, Herschel akrab dengan penemuan Newton yang mengatakan bahwa sinar matahari dapat dipisahkan menjadi komponen kromatis terpisah melalui pembiasan kaca prisma.
Herschel melakukan percobaan dengan mengarahkan kaca prisma ke cahaya matahari, lalu mengukur suhu tiap warnanya. Ia ingin mengetahui seberapa banyak panas yang melewati filter warna berbeda.
Saat mengukur suhu dengan spektrum cahaya ungu, biru, hijau, kuning, oranye, dan merah, dia mendapati bahwa semakin mendekati warna merah, suhunya semakin meningkat.
Uniknya, ketika Herschel mencoba mengukur suhu di luar bagian merah, tempat di mana tidak ada sinar matahari, suhu itu yang paling tinggi.
Ia pun meneliti tentang sinar panas yang 'terpisah' dari berbagai cahaya tampak tadi. Temuannya kemudian menghasilkan sinar inframerah.
Dikutip dari Ruang Guru, sinar inframerah memiliki panjang gelombang antara 760 nm sampai 1000 µm dan frekuensi 30 GHz sampai 40.000 GHz.
Baca Juga: Daftar Negara Paling Kecanduan Smartphone, Ada Indonesia?
Dalam teori fisika, benda panas akibat getaran atomik dan molekuler dianggap memancarkan gelombang panas dalam bentuk sinar inframerah. Oleh sebab itu, sinar inframerah sering disebut dengan radiasi panas.