Para peneliti menemukan bahwa testosteron saliva secara positif terkait dengan seks berpasangan (seks vagina dan pasangan bersamaan) juga masturbasi.
"Di antara perempuan, (testosteron saliva) secara positif terkait dengan masturbasi, satu-satunya hubungan dengan pasangan seks adalah dengan pengalaman seks sesama jenis."
"Kami tidak menemukan hubungan yang jelas antara (testosteron saliva) dan fungsi seksual," kata peneliti dalam jurnal yang diterbitkan di The Journal of Sex Research, dikutip dari Fox News.
Sedangkan pada laki-laki, hubungan yang lemah diamati antara kadar testosteron saliva yang lebih tinggi dan memiliki pasangan seks dalam lima tahun terakhir.
Juga hubungan yang signifikan terlihat, di mana laki-laki dengan testosteron tinggi lebih bersikap permisif atau terbuka terhadap seks daripada mereka yang tidak.
Para peneliti menyimpulkan testosteron merupakan pendorong biologis libido pada laki-laki. Meski demikian, fungsi testosteron pada perempuan tidak meyakinkan dalam peran hasrat seksual.
Testosteron pada laki-laki ada di testis dan kelenjar adrenal. Sedangkan perempuan memiliki sedikit testosteron di kelenjar adrenal dan ovarium.