Kebanyakan dari sampah tersebut tertimbun di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) karena upaya pemilahan dan pengelolaan sampah yang masih sangat terbatas.
Untuk itu, pemerintah telah mencanangkan program Indonesia Bersih Sampah 2025, dengan menargetkan pengurangan sampah sebesar 30 persen dan mendaur ulang setidaknya 70 persen sampah.
"Pengurangan dan pengelolaan sampah merupakan upaya yang harus dilakukan secara kolektif dan konsisten, baik itu dari pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat," ujar Direktur Penanganan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar.
"Untuk itu, kami mengapresiasi upaya BNI Java Jazz Festival 2022, Blibli, dan mitra-mitra lainnya yang telah menyuarakan upaya minim sampah dan pemilahan sampah bagi masyarakat luas,” sambungnya.
Selaras dengan visi dan misi pemerintah, Blibli sebagai pelaku industri di Indonesia yang menjalankan inisiatif ramah lingkungan lewat Blibli Cinta Bumi.
Blibli secara konsisten menjalankan prinsip sebagai e-commerce dengan bisnis berkelanjutan lewat penerapan konsep ESG (Environmental, Social, Governance) di setiap langkah perusahaan. Hal tersebut juga didukung oleh Greeners.co.
"Pengelolaan sampah merupakan bentuk tanggung jawab bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar," ucap CEO Greeners.co, Syaiful Rochman.
"Maka dari itu, kami mengucapkan terima kasih kepada para penikmat jazz, para mitra, dan KLHK yang telah bersama-sama meningkatkan kesadaran dalam mendukung pemilahan dan daur ulang sampah Semoga kolaborasi ini dapat menginspirasi masyarakat luas dalam mengelola sampah dengan lebih bijak," lanjutnya.
Nantinya, pihak Bibli juga akan terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah secara tepat dan menjalankan eco-conscious living. Hal itu demi menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Baca Juga: Pembalut Biodergadable dari Batang Pisang, Solusi Masalah Sampah dari India
"Upaya tersebut pun akan kami perkuat melalui sinergi dengan lebih banyak pemangku kepentingan dengan kesamaan visi akan kepedulian lingkungan, sehingga dampak positif yang diciptakannya akan semakin luas dan berkelanjutan,” pungkas Lisa. [ANTARA]