Suara.com - Akhir-akhir ini ramai fenomena Citayam Fashion Week yang menjadi perhatian masyarakat. Terlihat juga video yang beredar di berbagai media sosial mengenai Citayam Fashion Week yang pada dikunjungi masyarakat di kawasan Sudirman, Jakarta tersebut.
Dalam beberapa video yang beredar, terlihat ramai orang penuh hingga sulit untuk berjalan. Penuhnya orang tersebut sendiri juga membuat kendaraan sulit untuk lewat. Bahkan, orang yang ingin jalan kaki lewat kawasan tersebut juga cukup sulit.
Ramainya orang tersebut sendiri dapat berpotensi mendorong seseorang mengalami agoraphobia. Melansir laman Mayo Clinic, agoraphobia merupakan gangguan kecemasan yang membuat seseorang merasa panik dan terjebak di keramaian.
Hal ini sendiri membuat orang tersebut memiliki rasa ketakutan untuk keluar dari keramaian tersebut. Biasanya kondisi ini terjadi saat orang-orang berada di transportasi umum, ruang terbuka publik, saat mengantre, dan di keramaian.
Penyebab

Penyebab seseorang mengalami agoraphobia ini sendiri bisa terjadi karena berbagai faktor seperti biologis, genetik, hingga temperamen. Tidak hanya itu, stres lingkungan, pengalaman buruk juga bisa mendorong seseorang mengalami agoraphobia.
Gejala
Ketika mengalami agoraphobia, biasanya seseorang mengalami rasa takut pada beberapa hal di antaranya sebagai berikut.
- Takut untuk meninggalkan rumah sendirian
- Takut dengan kerumunan atau menunggu dalam antrean
- Takut akan ruang tertutup, seperti bioskop, lift, atau toko kecil
- Takut terhadap ruang terbuka, seperti tempat parkir, jembatan atau mall
- Takut untuk menggunakan transportasi umum, seperti bus, pesawat, atau kereta api
Hal-hal tersebut akan membuat orang menjadi panik dan sulit melarikan diri. Bahkan, orang yang mengalaminya justru sering melakukan berbagai hal yang memalukan.
Baca Juga: Wagub DKI Usul 7 Lokasi Alternatif untuk Citayam Fashion Week
Ketika seseorang mengalami agoraphobia sendiri akan sangat memengaruhi aktivitas yang dijalaninya. Hal ini sendiri juga dapat memberikan dampak buruk pada kehidupan orang tersebut. Bahkan, beberapa orang yang menderita agoraphobia juga dapat berisiko membuatnya mengalami hal-hal seperti