Misalnya, berdasarkan data dari Amadeus, 41 persen wisatawan memanfaatkan self service check in, 41 persen lebih suka melakukan pembayaran cashless, dan 40 persen memilih jasa pariwisata yang lebih fleksibel terhadap pembatalan atau perubahan jadwal.
4. Liburan Ramah Lingkungan
Laporan Perjalanan Berkelanjutan 2021 dari Booking.com menemukan bahwa 83 persen dari 29.000 responden menganggap liburan ramah-lingkungan sangat penting untuk dilakukan.
Selain itu, 61 persen wisatawan juga berencana melakukan perjalanan yang lebih ramah lingkungan karena adanya pandemi.
5. Ingin Liburan Mewah
Lantaran sudah lama tidak liburan karena terhalang pandemi, hasilnya data Expedia menyebut tahun 2022 sebagai tahun GOAT (greatest of all trips) atau perjalanan terbaik.
Dari 12.000 wisatawan di 12 negara yang disurvei, 65 persen diantaranya berencana menyiapkan budget ekstra untuk merencanakan wisata mereka berikutnya.
6. Wisata Pedesaan Lebih Diminati
Survei terbaru AirBnB mengungkapkan bahwa lebih dari setengah atau 57,6 persen wisatawan di seluruh Asia-Pasifik berencana merogoh kocek lebih besar untuk pariwisata domestik atau dalam negeri.
Baca Juga: Bali Resmi Ditunjuk Jadi Tuan Rumah World Tourism Day 2022
Hal ini terjadi karena berbagai faktor wisatawan cenderung lebih berhati-hati karena pandemi dan banyak ketidakpastian.
Ada juga alasan pariwisata domestik lebih diincar, karena wisatawan khawatir menghadapi kesulitan saat berlibur di luar negeri
Selain itu populasi di lokasi pedesaan umumnya lebih sedikit, sehingga mengurangi kemungkinan tertular Covid-19.