5 Hotel Ikonik di Indonesia Ini Dulunya Gedung Bersejarah, Lho!

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 22 Agustus 2022 | 06:20 WIB
5 Hotel Ikonik di Indonesia Ini Dulunya Gedung Bersejarah, Lho!
Hotel Lengkong (PegiPegi)
Sriwijaya Hotel Jakarta. (PegiPegi)
Sriwijaya Hotel Jakarta. (PegiPegi)

Ini merupakan salah satu hotel tertua di Jakarta. Jauh sebelum dikenal sebagai tempat menginap yang nyaman seperti sekarang, hotel ini dulunya adalah sebuah toko roti milik seorang warga negara asing bernama Conrad Alexander Willem Cavadino. Sejak berdiri tahun 1863, bakery milik Cavadino itu menjual beraneka macam cokelat, permen, cerutu tradisional Belanda, anggur, dan bahan pangan dengan kualitas terbaik. Toko ini semula berada di Rijswijk dan Citadelweg atau sekarang Jalan Veteran dan Jalan Veteran I.

Selama bertahun-tahun, toko tersebut sukses dan dikenal luas oleh para bangsawan dan pendatang. Saking terkenalnya, Cavadino menyulap toko miliknya menjadi hotel. Awalnya, beliau beri nama Hotel Cavadino. Orang-orang kaya pada masa itu semakin meramaikan toko Cavadino. Bahkan, mereka pun menginap untuk menikmati suasana kota yang asri ketika sore dan malam hari, sambil menyantap roti buatan Cavadino.

Pada tahun 1899, hotel ini berubah nama menjadi Hotel du Lion d’Or dan bertahan selama 42 tahun. Lalu, kembali mengubah namanya menjadi Park Hotel dan terakhir menjadi Hotel Sriwijaya sejak tahun 1950-an sampai sekarang. Bila diperhatikan, bangunannya masih menampilkan kesan kolonial Belanda. Namun, untuk interiornya sendiri sudah banyak mengalami perkembangan. Bagi Anda yang tertarik bermalam di sini, akses menuju lokasi hotel tidak sulit. Hanya sekitar lima menit berjalan kaki dari Masjid Istiqlal dan 13 menit dari Monumen Nasional.

5. Hotel Lengkong GKPRI

Hotel Lengkong (PegiPegi)
Hotel Lengkong (PegiPegi)

Belum banyak yang mengetahui bahwa gedung Hotel Lengkong merupakan satu dari sekian banyak warisan Belanda. Dahulu, gedung ini digunakan pemerintah sebagai Gedung Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (GKPRI). Peresmian gedung dilaksanakan pada 20 Juli 1959 oleh Raden Hasan Nata Permana yang menjabat sebagai Ketua Pegawai Koperasi Republik Indonesia (PKRI) ketika itu. Oleh sebab terkendala biaya, kegiatan koperasi terpuruk dan gedung ini tidak terurus seperti sedia kala. Kemudian, dimanfaatkan pemerintah untuk kebutuhan ruang pendidikan yang masih kurang.

Tepatnya pada Agustus 2004, fungsi GKPRI berganti menjadi sebuah wisma di Jawa Barat bernama Hotel Lengkong karena lokasinya berada di Jalan Lengkong Besar. Meskipun klasifikasi hotelnya non bintang, hotel ini direkomendasikan buat kamu yang mencari penginapan murah dan nyaman dekat pusat kota. Secara bisnis, Hotel Lengkong memang beroperasi sebagai hotel, tapi pemerintah setempat tetap memasukkan gadung ini sebagai bangunan bersejarah yang dilindungi.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI