Laki-laki dan Perempuan Punya Perasaan Berbeda Saat Putus Cinta

SiswantoABC Suara.Com
Jum'at, 23 September 2022 | 14:19 WIB
Laki-laki dan Perempuan Punya Perasaan Berbeda Saat Putus Cinta
Ilustrasi pasangan. (pexels/Gustavo Fring)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Setiap kali saya membaca cerita patah hati, atau menonton tayangan seperti itu, yang melakukan adegannya adalah perempuan," ujarnya.

"Menurut saya ketika laki-laki ditolak cintanya, mereka menjadi kagok karena hampir tidak pernah melihat contohnya."

Menurut Jessie, ini menjadi masalah yang lebih besar dari putus cintanya sendiri. Apalagi mengingat kesulitan laki-laki dalam mengekspresikan perasaan.

"Menurut saya disakiti, mengekspresikan rasa sedih, menangis dan uring-uringan masih dianggap aneh kalau dilihat dari kacamata maskulinitas."

"Kita masih mengejek laki-laki yang menangis dan mengatai mereka 'cengeng' karena mengekspresikan perasaan itu."

Rasa sakit dan kesepian akibat putus cinta

Saya menanyakan hal ini kepada beberapa teman dekat laki-laki saya. Apakah pernyataan benar? Apakah mereka juga merasa hilang arah ketika putus cinta karena merasa tidak memiliki buku petunjuk untuk diikuti ketika sakit hati?

Mereka semua setuju kalau laki-laki cenderung menghadapi putus cinta dengan cara yang membuat mereka kesepian, terisolasi dan sifatnya maskulin.

"Menurut saya laki-laki sering kesulitan waktu putus cinta, karena kita tidak terlalu pintar memproses perasaan seperti perempuan," kata Jeremy, meski juga menambahkan pernyataannya adalah generalisasi.

Ia mengatakan laki-laki, terutama yang masih muda, memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk mengakhiri hidup mereka dibandingkan perempuan.

Baca Juga: 3 Penyebab Putus Cinta yang Paling Menyakitkan

"Banyak yang dipertaruhkan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI