Jika Anda adalah orang yang memperhatikan detail, membutuhkan permintaan-permintaan khusus, dan punya kebiasaan atau hobi unik, rumah tapak akan lebih ideal. Keleluasaan dan kebebasan yang ditawarkan dalam memiliki rumah, tidak dimiliki oleh orang-orang yang membeli apartemen.
Mulai dari mendesain dan membangun sendiri rumah berdasarkan visi, mengisi interiornya, dan pada dasarnya membangun tempat tinggal yang nyaman dan layak. Pemilik apartemen hanya bisa mendekorasi interior dan tidak punya keleluasaan untuk mendekorasi fisik bangunan.
Kemudian, rumah tapak bisa punya halaman luas untuk penghuni yang hobi berkebun. Tidak perlu khawatir juga mengganggu tetangga dengan suara musik atau tertawa karena ada jarak antar satu rumah dengan rumah lainnya.
Status Kepemilikan dan Legalitas yang Lebih Jelas Sebagai Aset
Meskipun tidak berlaku untuk semua rumah tapak atau apartemen, tetapi status kepemilikan hunian sebagai aset penting bagi banyak orang, terutama calon pembeli. Banyak apartemen yang masih menggunakan status Hak Guna Bangunan (HGB) yang berarti kepemilikan terhadap unit terbatas dan bisa saja hilang.
Sementara, kebanyakan rumah sudah menggunakan Sertifikat Hak Milik (SHM) yang memberikan status kepemilikan penuh pada pembeli. Beberapa apartemen sudah menerapkan sistem ini, tetapi belum semuanya. Terutama untuk apartemen yang non-premium.
Faktor-faktor ini menjadi beberapa poin utama yang bisa dipertimbangkan dalam memilih antara rumah tapak atau apartemen. Pada akhirnya, keputusan ada di tangan calon pembeli sesuai dengan kemampuan finansial, kebutuhan, proyeksi, dan rencana jangka panjang.
Published by Dekoruma |
Artikel Terkait:
Semua yang Harus Kamu Ketahui Mengenai Jual Beli Rumah!
Baca Juga: Kronologi Lengkap Bayi Tewas Dianiaya Pacar Ibunya karena BAB, Pelaku Telah Ditahan
6 Pilihan Apartemen Murah di Jakarta yang Cocok Bagi Milenial
Mau Beli Rumah Pertama? Simak 7 Tipsnya Agar Tak Salah Pilih!