Gairah Seks Justru Melonjak Saat Puasa, Normal Apa Tidak? Seksolog Beberkan Jawabannya

M. Reza Sulaiman | Dini Afrianti Efendi
Gairah Seks Justru Melonjak Saat Puasa, Normal Apa Tidak? Seksolog Beberkan Jawabannya
Ilustrasi gairah seks, seksolog, vitalitas. [shutterstock]

Puasa Ramadhan tidak hanya bisa meningkatkan kesehatan tubuh, tapi juga bisa meningkatkan vitalitas atau stamina seksual, yang hasilnya gairah seks bertambah. Kenapa ya begitu

Suara.com - Puasa Ramadhan tidak hanya bisa meningkatkan kesehatan tubuh, tapi juga bisa meningkatkan vitalitas atau stamina seksual, yang hasilnya gairah seks bertambah. Kenapa ya begitu?

Fakta ini dibenarkan Seksolog dr. Haekal Anshari, bahwa puasa berarti asupan kalori dari makanan untuk tubuh dibatasi lebih dari 12 jam. Kondisi inilah yang akhir merangsang produksi growth hormone dan hormon testosteron.

Growth Hormone atau hormon pertumbuhan, yaitu hormon anabolik yang berperan besar dalam pertumbuhan dan pembentukan tubuh khususnya pada masa pubertas.

Sedangkan hormon testosteron adalah hormon yang mempengaruhi libido, pembentukan massa otot, tingkat energi. Secara umum hormon ini mempengaruhi kinerja sistem reproduksi lelaki.

Baca Juga: Istri Lagi Kepengen Begituan Tapi Bingung Ngomong ke Suami? Seksolog Ungkap Tipsnya: Jangan Sungkan Minta Duluan

"Peningkatan produksi hormon testosteron menyebabkan peningkatan dan perbaikan fungsi seksual, antara lain dorongan seksual dan fungsi ereksi," jelas dr. Haekal Anshari dalam konten edukasi di akun instagram yang diunggah pada 3 April 2022.

Ia menambahkan fungsi 'perbaikan' fungsi seksual ini sudah mulai akan terlihat di minggu-minggu awal Ramadhan. Selain bermanfaat untuk kesehatan seksual, tapi juga jadi tantangan karena tetap harus menahan hasrat selama berpuasa.

"Dan ini merupakan tantangan bernilai pahala bagi yang mampu mengendalikan hasrat tersebut, mulai dari sahur hingga berbuka puasa," papar dokter yang juga pakar kesehatan kulit itu.

Dalam kondisi ini, dr. Haekal mengingatkan untuk tidak menyalurkan hasrat seksual sembarangan, lantaran di bulan Ramadhan sehingga disarankan hanya dilakukan di malam hari dengan pasangan suami atau istrinya masing-masing.

"Walaupun terjadi peningkatan fungsi seksual, namun salurkan hanya di malam hari atau menjelang sahur, tentunya dengan pasangan yang sah," tutup dr. Haekal Anshari.

Baca Juga: Aneh Tapi Nyata! Netizen Pakai Ponsel dengan Mode Getar Supaya Bisa Terangsang, Bahaya Gak Menurut Seksolog?