Lalu tanyakan bagaimana perasaan anak, apabila anak sudah cukup besar (praremaja) jangan sungkan untuk bertanya mengenai seputar hubungan seks yang sudah ia ketahui.
3. Berikan Penjelasan Sesuai Usia Anak
Jangan menutup-nutupi yang sudah terjadi pada anak. Setelah kepergok oleh anak dan kondisi sudah tenang, orangtua sebisa mungkin memberikan penjelasan sesuai dengan usia si anak.
Misal, pada anak usia di bawah 3 tahun beri penjelasan kalau ibu dan ayah tidak menyakiti satu sama lain, tetapi sedang menikmati waktu berdua.
Sementara pada anak usia 5 tahun ke atas, orangtua bisa menjelaskannya dengan cara mengenai proses bayi dibuat. Kemudian pada anak yang sudah remaja, sampaikan pemahaman bahwa hubungan seks hanya boleh dilakukan oleh pasangan yang resmi sudah menikah.
4. Jelaskan Edukasi Seks pada Anak
Berikan penjelasan seputar pemahaman seks ketika anak sudah merasa nyaman, jika anak masih merasa canggung jangan dulu dipaksakan.
Pasalnya edukasi seks merupakan hal yang penting untuk diketahui oleh anak agar memiliki pandangan dan sehat terhadap organ reproduksi dan seksualitas.
Hindari penggunaan istilah lain pada organ intim karena bisa membuat anak merasa semakin bingung. Lantaran masih banyaknya informasi yang keliru mengenai seks yang beredar di sekitar anak.
Baca Juga: Viral, Almarhum Ustadz Jefri Seolah Hidup Lagi? Sosok Abidzar Anak Uje Dibilang Begini: Terlalu..
Sehingga penting bagi orangtua untuk memastikan pemahaman seks pada anak sesuai dengan usianya itu sudah terkendali dengan baik agar tidak merusak persepsi anak tentang seks.