5 Tips Cegah Heatstroke Saat Lari Maraton di Cuaca Panas, Siap-Siap Bila Akan Segera Ikut Lomba

Senin, 14 Agustus 2023 | 14:55 WIB
5 Tips Cegah Heatstroke Saat Lari Maraton di Cuaca Panas, Siap-Siap Bila Akan Segera Ikut Lomba
Ilustrasi lari pagi (Pexels.com/Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tak hanya mengonsumsi air putih sebagai cairan terbaik pencegah dehidrasi, tubuh juga membutuhkan elektrolit untuk menggantikan banyak mineral yang hilang saat berkeringat. Usahakan untuk konsumsi 118-237 ml cairan atau minuman yang mengandung elektrolit setiap 15-20 menit selama menjalani lari maraton.

3. Kenakan pakaian yang sesuai dengan cuaca

Di tengah cuaca yang panas, kenakan pakaian olahraga berbahan aktif serap keringat yang ringan untuk membantu tubuh bernapas dan menyejukkan diri secara alami. Jangan lupa memilih pakaian berwarna terang karena warna gelap justru akan menyerap panas dari matahari. 

Selain itu, gunakan juga tabir surya untuk melindungi area tubuh yang terpapar terik matahari. Pastikan formulanya ringan sehingga dapat langsung diserap oleh kulit, serta memiliki faktor perlindungan matahari minimal SPF 50 dan mampu menahan keringat sehingga tidak menetes ke mata. Terakhir, pelindung (vizor) dan kacamata hitam juga bisa membantu menghindari silau sinar matahari saat berlari.

4. Pentingnya ritual untuk body cooling sebelum berlari

Cobalah untuk melakukan body cooling sesaat sebelum memulai perjalanan lari maraton. Hal ini bisa dilakukan dengan mandi air dingin, mengonsumsi minuman dingin, atau mencelupkan topi ke dalam air dingin. Alternatif lain yang juga bisa dilakukan dengan memasukkan es batu ke dalam topi agar bantu menunda tubuh kepanasan. 

Setelah selesai berlari, segera dinginkan tubuh dengan mencari tempat berteduh dari cuaca yang panas, memercikkan air ke kulit untuk menyegarkan tubuh, mengonsumsi minuman dingin, serta mandi air dingin sekitar 15-20 menit setelah beristirahat.

5. Memantau diri sendiri secara proaktif

Kenali tanda atau sinyal tubuh saat mulai mengalami kelelahan akibat cuaca yang panas. Apabila di tengah berlari maraton timbul rasa pening, sakit kepala, keringat berlebihan hingga kulit menjadi pucat dan lembap, mengalami ruam akibat panas, kram di bagian tubuh tertentu, detak jantung yang sangat cepat, suhu tubuh yang meningkat, merasa lemah, dan sangat haus, segera pelankan ritme lari secara bertahap untuk bisa berhenti dan menepi sejenak. 

Baca Juga: Lebih Dari 1.000 Pegiat Hukum Ikut Hukumonline Run 2023, Najwa Shihab Juga Ikutan

Jangan abaikan peringatan tubuh saat mengalami kelelahan akibat cuaca yang panas dan segera cari bantuan medis jika gejala yang dirasakan terus berlanjut. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI