"Sebelum yang bersangkutan (Dini) mengalami fase kritis atau tidak sadarkan diri, korban ini mengirimkan voice note ke temannya. Sedang dihajar oleh si R, sambil menangis-nangis," ujar Dimas, Kamis (5/10/2023).
"Untuk VN pada saat korban dianiaya oleh R (Ronald) ini kami ada dan memang tidak kami share dan tidak kami tunjukkan sebelum ada proses hukum yang lebih serius," lanjutnya.
Lebih lanjut, Dimas menyebut korban juga sempat menghubungi keluarganya di Sukabumi, Jawa Barat. Saat itu, kliennya mengaku sedang sakit, bukan dianiaya. Hal ini pun diketahui keluarganya saat korban sudah mengalami luka memar di tubuhnya.
6. Sudah Lama Alami Kekerasan Fisik
Dimas juga mengatakan bahwa selama lima bulan terakhir berhubungan dengan Ronald, korban beberapa kali mengalami kekerasan fisik. Namun, yang paling parah, lanjut dia, yakni ketika Andini mengirimkan voice note kepada temannya itu.
7. Dimakamkan di Kampung Halaman
Ketua RT. 12/04/ Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Saepudin (63) mengungkap jenazah Andini akan dimakamkan di TPU Babakan. Korban memang warga asli sana dan dibawa dari Surabaya untuk dikebumikan di lokasi yang dekat dengan keluarganya.
8. Pelaku Anak Anggota DPR
Usai ditelusuri, pelaku memiliki nama lengkap Gregorius Ronald Tannur dan berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia diketahui merupakan anak seorang anggota DPR RI Fraksi PKB, Edward Tannur. Kekinian, ayahnya itu pun tengah disorot tajam oleh publik.
Baca Juga: Profil Dini Sera Afrianti: Tewas Dianiaya Anak Anggota DPR, Pesan Terakhir di TikTok Hancurkan Hati
Kontributor : Xandra Junia Indriasti