Jokowi Ingin Turunkan Tensi Politik
Selain dinilai untuk melindungi putranya, beberapa analis politik mengatakan kalau makan siang bersama capres ini juga sebagai kesempatan Jokowo untuk menurunkan tensi politik di Indonesia. Mengingat semakin banyak polemik jelang Pilpres 2024.
Salah satunya Analis Komunikasi Politik dari Universitas Padjajaran Kunto Adi Wibowo, ia menilai kalau jamuan makan siang itu sebagai upaya menurunkan tensi politik yang meninggi belakangan ini.
"Ini jelas usaha untuk menurunkan tensi politik supaya tidak terjadi konflik," katanya.
Sebagai kepala negara Jokowi pasti sadar betul soal putranya yang maju sebagai capres mengingat dirinya masih menjabat. Tak dapat dipungkiri kalau publik akan sulit percaya jika tidak keberpihakannya kepada sang putra.
Maka dari itu, dalam jamuan makan siang ini topik yang paling ditekankan adalah netralis. Hal itu pun kerap disampaikan para capres usai rampung menghadiri undangan jamuan makan siang.
"Pak Jokowi menggunakan mulut capres-capres ini untuk kemudian meredam isu publik tentang kemungkinan terjadinya kecurangan karena anaknya sendiri sedang maju jadi cawapres," ungkapnya.
Selain itu, Kunto menduga kalau maksud Jokowi menurunkan suhu politik untuk mencegah terjadinya konflik. Karena apabila konflik berlanjut akan berpengaruh pada stabilitas negara.
Daripada sibuk menduga-duga hal yang negatif hingga sinisme, alangkah lebih baik untuk mengapresiasi sikap Jokowi yang sudah mengudang ketiga capres ke Istana Negara.
Baca Juga: Siapa Itu Denny Indrayana? Sosok yang Kuliti Mega Skandal MK 'Mahkamah Keluarga'
Hal itu pun sempat disampaikan oleh Irma Suryani seorang Politisi Partai NasDem.
"Terkait dengan jamuan yang dilakukan oleh presiden dengan mengundang tiga calon presiden, kita perlu apresiasi. Nggak perlu bicara sinis, nggak perlu juga bicara negatif, menduga-duga, abaikan saja," terang Irma.