Suara.com - Banyak orang mungkin sudah tidak asing dengan Satuan Pengamanan atau Satpam. Sosok Satpam banyak ditemui di berbagai tempat untuk membantu pengamanan di wilayah tersebut.
Tapi tidak banyak yang tahu tentang sosok penting di balik berdirinya organisasi Satpam. Sosok itu ialah Jenderal Polisi Awaloedin Djamin. Seperti diketahui, Satpam didirikan pada 30 Desember 1980 ketika Kapolri saat itu Jenderal Polisi Awaloedin Djamin yang menerbitkan SKEP/126/XII/1980 tentang Pola Pembinaan Satuan Pengamanan.
Menyambut Hari Ulang Tahun Satuan Pengaman (Satpam) Nasional ke-43, POLRI, Asosiasi Pengguna Jasa Security Indonesia (APJASI), Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (ABUJAPI), dan beberapa Asosiasi Sekuriti terkait mengadakan upacara tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Kegiatan ini dalam rangka menghormati 'Bapak Satpam Indonesia' Jenderal Polisi Awaloedin Djamin. Lantas seperti apa sosok Awaloedim Djamin yang dikenal sebagai Bapak Satpam Indonesia itu?
Berikut ini profilnya
Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Dr. Drs. Awaloedin Djamin, M.P.A., lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 26 September 1927. Ia meninggal pada 31 Januari 2019, pada usia 91 tahun. Awaloedin Djamin merupakan tokoh utama dalam Kepolisian Republik Indonesia (Polri) serta seorang akademisi yang berperan penting dalam berbagai bidang.
Awaloedin memulai perjalanan kariernya dengan studi di bidang ekonomi sebelum akhirnya mengabdikan diri pada Korps Bhayangkara. Ia menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada tahun 1955.
Pendidikannya tak berhenti di situ. Ia mengejar gelar doktor dari School of Public Administration, Universitas California Selatan, setelah menyelesaikan program Graduate School of Public and International Affair di Universitas Pittsburgh, AS, pada tahun 1963. Kecintaannya pada ilmu dan pengetahuan membuatnya aktif dalam dunia akademis, seperti menjadi lektor luar biasa di PTIK pada tahun 1964.
Karier Awaloedin meluas ke panggung politik dan diplomatik. Sebelum memimpin Polri, ia menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja pada Kabinet Ampera (1966) dan juga menjadi Duta Besar untuk Jerman Barat (1976-1978).
Baca Juga: Pacaran dengan Satpam yang Sudah Menikah, Mail Asisten Nikita Mirzani Diduga Sindir Lolly
Pada tahun 1978, Awaloedin memegang posisi yang sangat penting sebagai Kepala Kepolisian RI di tengah situasi keamanan yang menantang di Tanah Air. Di bawah kepemimpinannya, ia tidak hanya memahami dengan cermat kondisi yang ada, tetapi juga mengimplementasikan berbagai kebijakan untuk meningkatkan sistem keamanan masyarakat.