"Nggak (terpaku pada tren), aku emang pernah ikut tren, tapi seringnya enggak. Aku bukan orang yang gila engagement dan ya udah bikin-bikin aja santai," jelasnya.
4. Jangan ambil pusing komentar netizen
Aurelie yang baru saja terlibat video kampanye #MakinHepii berinternet Kominfo ini juga mengaku tidak lagi mengambil pusing tentang komentar netizen yang cenderung ke arah negatif, salah satunya seperti body shamming.
Ini karena dirinya percaya segala sesuatu yang negatif, jika ditanggapi hanya akan menguras energi. Itu sebabnya, dirinya berjanji akan lebih fokus pada hal-hal baik yang disampaikan kepadanya. Pemikiran inilah yang akhirnya membuat Aurelie jadi pribadi yang lebih bahagia.
"Pernah sih dikomentari, kok chubby-an ya. Ya sudah sih nggak terlalu masukin ke hati. Dulu mungkin iya (dipikirin), tapi sekarang biarin ajalah. Soalnya aku mikirnya mungkin itu yang mereka pengen, kok gini sih, ya sudahlah biarin aja pura-pura nggak baca aja. Kalau udah kayak ganggu banget komentar terus, ya sudah tinggal blokir ajalah," pungkas Aurelie.
Penjelasan Aurelie Moeremans dibenarkan Direktur Pemberdayaan Informatika Kominfo, Slamet Santoso yang mengakui netizen Indonesia dianggap sebagai 'penghuni internet' paling tidak sopan di dunia. Ini karena, keramahan, etika dan sopan santun masyarakat Indonesia yang dielu-elukan terbaik di dunia semuanya seolah akan hilang dan tidak berlaku di media sosial.
"Kalau dulu saya kecil sampai sekarang, oleh orang tua kita di dunia nyata, saya ngomong dengan orang lebih tua di dunia nyata ngomong lebih sopan, lebih hati-hati dan pakai simpati, tapi kalau udah di dunia digital semua itu hilang. Bahkan sekelas presiden sekalipun mendapatkan itu semua. Jadi sudah saatnya kita membuat internet dan media sosial menginpirasi dengan hal positif bahkan produktif," kata Slamet.