Jangan Asal Oles! Ini 4 Kesalahan Pakai Pelembap yang Bikin Iritasi Makin Parah

Selasa, 18 Juni 2024 | 08:05 WIB
Jangan Asal Oles! Ini 4 Kesalahan Pakai Pelembap yang Bikin Iritasi Makin Parah
Ilustrasi pakai pelembap (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dokter yang menyelesaikan studi S3 di Juntendo University, Tokyo, Jepang ini mengatakan jenis kulit setiap orang bisa berbeda, dan kondisi ini bisa mempengaruhi jenis pelembap yang tepat.

"Tipe jenis pelembap ada yang lotion dan krim. Secara umum bagi mereka kulit tidak terlalu kering bisa memilih pelembap pilih lotion, sedangkan untuk kulit kering itu pilih yang pelembap krim," jelasnya.

3. Perhatikan waktu pemakaian

Dokter yang mengambil spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini memaparkan waktu terbaik mengoleskan pelembap yaitu setelah mandi. Pada waktu ini menurut Dr. Srie, kulit masih berisi kandungan air, sehingga kadar air bisa dijaga dengan pelembap.

"Cara pakainya waktu pengolesan pelembap dioleskan saat kulit masih lembap segera setelah mandi. Dalam 3 menit setelah mandi harus sudah dipakai pelembap, karena kita perlu air sisa mandi itu, jadi waktu pengolesan penting," terangnya.

4. Pakai pelembap jangan pelit

Kerap kali dengan alasan ingin irit, banyak orangtua atau pasien enggan pakai pelembap dalam jumlah banyak. Padahal jumlah pelembap yang kurang atau tidak tepat tidak akan bisa maksimal memperbaiki skin barrier, sehingga kondisi kulit yang teriritasi sulit dan lama untuk sembuh.

"Pelembap ini dipakai sehari-hari, oleskan pelembap cukup banyak, kalau terlalu sedikit tidak akan membantu. Jadi waktu dan jumlah pemakaian pelembap harus sangat diperhatikan," pungkas Dr. Srie.

Peluncuran buku Panduan Diagnosis dan Tata Laksana Dermatitis Atopik pada Anak dan Dewasa di Indonesia Edisi 2024 di Jakarta Selatan, Sabtu (15/6/2024). (Dini/Suara.com)
Peluncuran buku Panduan Diagnosis dan Tata Laksana Dermatitis Atopik pada Anak dan Dewasa di Indonesia Edisi 2024 di Jakarta Selatan, Sabtu (15/6/2024). (Dini/Suara.com)

Perlu diketahui, agar penanganan masalah iritasi kulit seperti alergi, eksim, ruam hingga seboroik KSDAI bersama Kelompok Studi Imunodermatologi dan Dermatosis Akibat Kerja (KSIDAK), dan Unit Kelompok Kerja Alergi Imunologi IDAI yang disponsori Menarini Indonesia meluncurkan buku Panduan Diagnosis dan Tata Laksana Dermatitis Atopik pada Anak dan Dewasa di Indonesia Edisi 2024.

Baca Juga: Glowing Jelang Iduladha? Ini 5 Rekomendasi Rangkaian Produk Skincare Mencerahkan Kulit Cuma Rp250 Ribuan

Buku panduan ini merupakan edisi terbaru setelah dari yang sebelumnya dikeluarkan pada 10 tahun silam atau tepatnya pada 2014. Buku ini nantinya bisa digunakan oleh tenaga medis Indonesia, khususnya dokter umum, dokter spesialis kulit dan dokter spesialis anak sebagai panduan terkini penanganan dermatitis atopik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI