Bahaya Judi Online: Jerat Tersembunyi yang Bisa Hancurkan Keluarga dan Masa Depan

Jum'at, 28 Juni 2024 | 08:43 WIB
Bahaya Judi Online: Jerat Tersembunyi yang Bisa Hancurkan Keluarga dan Masa Depan
Ilustrasi pejudi online. [Suara.com/Iqbal]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jauhkan Pecandu Judi Online Dari Sumber Candunya

Keluarga harus berperan aktif dalam membantu pecandu lepas dari kebiasaan berjudi online. Untuk mencegah masalah tidak bertambah besar, keluarga dapat melakukan detoks dengan menjauhkan pelaku dari sumber candunya berupa judi online.

Infografis data kasus judi online. [Suara.com/Emma]
Infografis data kasus judi online. [Suara.com/Emma]

Dokter Lahargo menyarankan agar pelaku harus dihindarkan dari penggunaan ponsel, akses internet, atau memperhatikan arus keluar uangnya. Menjaga hal tersebut dapat mencegah agar pelaku tidak semakin kecanduan judi online. Tidak sampai di situ, untuk memutus kecanduan judi online, pihak keluarga dapat membawa pelaku untuk rehabilitasi.

"Rehabilitasi terhadap kondisi kejiwaan, karena ini sudah merupakan suatu gangguan kejiwaan. Ini kalau judi online atau judi patologis ini,” kata dokter Lahargo.

Selain itu, keluarga juga harus bergerak cepat mengamankan harta berharga begitu tahu ada anggota keluarganya yang jadi pecandu judi online. Misalnya, internet banking, dompet digital, hingga aset berharga seperti sertifikat rumah, BPKB kendaraan dan sebagainya.

Konsultan Perencana Keuangan sekaligus Penasihat Investasi Melvin Mumpuni menyarankan untuk memblokir semua aset dan sumber keuangan itu agar tidak digunakan untuk taruhan judi online.

Sependapat dengan dokter Lahargo, Melvin juga menyebut kalau kecanduan judi online sudah termasuk masalah psikologis. Sehingga, ada baiknya keluarga membawa pecandu konsultasi ke psikolog atau psikiater.

"Yang lagi waras (pasangan atau orangtua) fokus untuk benerin dulu pelaku (kecanduan judol), karena kalau udah kecanduan judol itu kena penyakit mental yang negatif, itu sembuhin dulu. Jadi sebelum sembuh akses keuangan, akses internet diblokir aja dulu," saran Melvin.

Apabila keuangan keluarga sudah terlanjur memburuk akibat judi online, Melvin sangat tidak merekomendasikan keluarga pecandu untuk menggunakan pinjaman online alias pinjol. Melakukan ini, kata Melvin, hanya akan menjadi bola salju alias menambah masalah karena ada risiko berupa bunga pinjol yang perlu diperhatikan.

Baca Juga: Menkominfo Akui Karyawan Kominfo Ikutan Main Judi Online

Alih-alih pinjol, Melvin menyarankan untuk cari penghasilan sampingan yang layak. Akan tetapi, bila perlu dana mendesak, Melvin mengatakan tidak ada salahnya meminta bantuan anggota keluarga untuk memberikan pinjaman keuangan, dengan risiko yang lebih rendah karena tidak melibatkan bunga tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI