“Dalam sejarahnya, sebelum masa Julius Caesar, panjang bulan Miladiyah adalah sesuai panjang bulan Hijriyah, yakni antara 29 hingga 30 hari,” paparnya.
Dalam satu siklus Miladiyah yang berlangsung selama 4 tahun, Ma’rufin menjelaskan terdapat 1 tahun kabisat dengan 366 hari dan 3 tahun lainnya masing-masing memiliki 365 hari. Selama satu siklus abad Miladiyah sekitar 400 tahun, terdapat 97 tahun kabisat dan 303 tahun biasa. Kalender Masehi tidak memiliki penanda khusus untuk awal bulan.
Berikut perbedaan utama antara Kalender Hijriah dan Masehi
1. Dasar perhitungan Kalender Hijriah: Berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi (siklus sinodik Bulan). Kalender Masehi: Berdasarkan peredaran bumi mengelilingi matahari (siklus tropis Matahari).
2. Durasi tahun Kalender Hijriah: Satu tahun memiliki 354 atau 355 hari, dengan tahun kabisat untuk menyesuaikan siklus bulan. Kalender Masehi: Satu tahun memiliki 365 hari atau 366 hari pada tahun kabisat.
3. Penanda awal bulan Kalender Hijriah: Awal bulan ditandai dengan ketampakan hilal. Kalender Masehi: Tidak memiliki penanda khusus untuk awal bulan.
4. Penyesuaian kalender Kalender Hijriah: Menggunakan tahun kabisat untuk mengkompensasi kelebihan dalam siklus sinodik bulan. Kalender Masehi: Menggunakan sistem tahun kabisat untuk mengkompensasi kekurangan dalam siklus tropis matahari.