Dinyinyir Punya Aura Maghrib, Fuji hingga Naura Ayu Jadi Korban Colorisme, Apa Itu?

Galih Priatmojo Suara.Com
Rabu, 10 Juli 2024 | 13:11 WIB
Dinyinyir Punya Aura Maghrib, Fuji hingga Naura Ayu Jadi Korban Colorisme, Apa Itu?
Fuji dan Naura Ayu [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam colorisme ada kecenderungan orang yang berkulit lebih cerah akan terpilih atau mendapat keistimewaan meski rasnya sama.

Pada perkembangannya, gender pun terkadang turut berkait dengan colorisme karena terkait dengan penampilan fisik mengenai konstruksi sosial terhadap siapa yang lebih menarik, cantik berdasar dari warna kulit. Oleh karenanya perempuan kerap kali jadi yang terdampak dalam fenomena colorisme ini dibanding pria.

Dikutip dari Jurnal Dinamika Global Volume 7 No. 1, Juni 2022, munculnya pandangan terkait colorisme banyak dipengaruhi oleh kemunculan produk promosi iklan baik melalui baliho ataupun televisi, dimana banyak diantaranya yang memandang bahwa orang yang berkulit gelap harus berkulit putih untuk menjadi baik hingga mendapatkan perhatian orang lain.

Lewat kemunculan produk visual itu secara tidak sadar masyarakat didorong untuk memilih orang berkulit putih sebagai representasi posisi yang lebih tinggi di tengah lingkungannya.

Di kemudian hari, kecenderungan yang menganggap kulit putih lebih baik ketimbang kulit gelap ini memunculkan hegemoni kulit putih atau white hegemony.

Hal itu contohnya bisa dilihat dalam ajang kontes kecantikan dimana didominasi oleh perempuan berkulit putih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI