KH Zainul Arifin adalah tokoh NU keturunan raja-raja Barus, Sumatera Utara. Ia ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 4 Maret 1963. Salah satu jasanya yakni membentuk sekaligus memimpin pasukan semi militer Hizbullah. Ia juga pernah menduduki posisi sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR) hingga anggota Komite Nasional Pusat.
3. KH Abdul Wahid Hasyim
KH Abdul Wahid Hasyim merupakan ayah dari Presiden Indonesia keempat, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ia ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 17 November 1960. Abdul Wahid merupakan salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dirinya turut menjadi pelopor Madrasah Nidzmiyah dengan ilmu umum 70 persen, sedangkan ilmu agama 30 persen.
4. KH Zainal Musthafa
KH Zainal Musthafa bergelar pahlawan sejak 1972. Pria ini pernah menjadi Wakil Rais Syuriyah. Ia adalah kiai yang terang-terangan melawan para penjajah Belanda hingga Jepang bersama para santrinya.
5. KH Idham Chalid
KH Idham Chalid merupakan salah satu tokoh ulama yang ditetapkan menjadi pahlawan nasional pada 8 November 2011. Atas jasanya, ia bahkan pernah diabadikan dalam pecahan uang kertas Rp 5 ribu pada 2016. Wakil Perdana Menteri Indonesia pada Kabinet Ali Sastroamidjojo II dan Kabinet Djuanda ini merupakan sosok pejuang kemerdekaan dari tanah kelahirannya sebelum aktif berpolitik.
6. KH Abdul Wahab Chasbullah
KH Abdul Wahab Chasbullah adalah salah satu pendiri NU, penggagas Majelis Islam A'la Indonesia (MIAI), dan Rais 'Aam PBNU. Sebelumnya, ia dikenal sebagai pendiri kelompok diskusi Tashwirul Afkar (Pergolakan Pemikiran), Madrasah Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Negeri), Nahdlatut Tujjar (Kebangkitan Pedagang). Kiai yang wafat pada 29 Desember 1971 tersebut mendapatkan gelar pahlawan pada 8 November 2014.
7. KH As'ad Syamsul Arifin