Kepedulian Marie Antoinette terhadap kebersihan berasal dari ibunya, Permaisuri Maria Therese dari Austria. Ia mengajarkan Marie percaya pada manfaat higienis dari mandi.
Selama Marie di Prancis ia menggunakan campuran bahan herbal dan kantong parfum untuk mandi. Seperti banyak bangsawan, ia juga menyukai parfum, khususnya aroma bunga.
Dikutip dari The Knightly News, Marie memberikan botol parfum terakhirnya kepada seorang bangsawan wanita sebelum ia dikirim ke Penjara Conciergerie. Sebuah formula untuk parfum ini (disebut Bouquet de la Reine) ditemukan, dimodernisasi, dan diciptakan kembali.
Kekinian parfum dengan bau ini disebut dengan Black Jade oleh Lubin. Baunya seperti apa?
Botol Black Jade berisi memiliki aroma manis seperti bunga. Rasanya seperti memasukkan hidung ke dalam buket bunga mawar.
Betapa segarnya aromanya. Parfum bunga sering kali berisiko berbau apek dan seperti bau nenek buyut, tetapi Black Jade segar dan awet muda.

Parfum Marie Antoinette
Meski memiliki kebiasaan berdandan yang baik, banyak yang hilang dari rutinitas seorang Marie Antoinette. Sebagai seorang ratu, ia hampir tak pernah punya waktu sendirian, bahkan saat mandi.
Kebiasaan Marie menjaga kebersihan dengan mandi serta rasa sukanya terhadap parfum beraroma bunga membuatnya lekat dengan wangi bunga segar. Ia bahkan membuat parfumnya sendiri yang disebut Parfum du Trianon.
Baca Juga: Pekerjaan Nadya Gudono, Kakak Erina Gudono Ikut Nikmati Kemewahan Naik Jet Pribadi ke Amerika
Ia juga mengganti pakaiannya beberapa kali sehari untuk berbagai acara di istana, dan mengenakan sarung tangan beraroma bunga.
Melalui sejarah tersebut, nama Marie Antoinette menjadi inspirasi bagi beberapa pembuat parfum dan diabadikan dalam merek-merek parfum. Seperti itulah kurang lebih penjelasan parfum dan bau badan Marie Antoinette.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas