Suara.com - Dalam rangka perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW, tema khutbah dalam pengajian dan kegiatan salat Jumat pun biasanya mengusung tema yang sesuai. Berikut adalah contoh khutbah Jumat Maulid Nabi dan dalilnya.
Maulid Nabi dirayakan setiap 12 Rabiul Awal menurut kalender Hijriah. Tahun ini, Maulid Nabi jatuh bertepatan pada tanggal 16 September 2024 dalam kalender Masehi.
Peringatan Maulid Nabi dilakukan oleh umat Muslim sebagai ungkapan syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Perayaan Maulid Nabi biasanya melibatkan berbagai kegiatan yang berlangsung selama bulan Rabiul Awal.
Jika Anda membutuhkan referensi untuk menyerukan khutbah yang penuh pesan dan makna, berikut adalah contoh khutbah Jumat Maulid Nabi dan dalilnya.
Khutbah Jumat Maulid Nabi 1
Saudaraku kaum Muslimin yang dirahmati Allah,
Pada hari yang penuh berkah ini, mari kita senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan sepenuh hati, yaitu dengan menjauhi segala larangan-Nya dan melaksanakan perintah-Nya.
Saat ini kita berada di bulan Rabiul Awal, bulan yang istimewa di mana Nabi Muhammad SAW, utusan terakhir Allah SWT, dilahirkan. Nabi akhir zaman ini adalah satu-satunya nabi yang diutus setelahnya.
Di bulan Maulid ini, mari kita banyak bersyukur kepada Allah karena telah mengutus seorang nabi sebagai teladan terbaik. Nabi Muhammad SAW diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana dinyatakan dalam surah Al-Anbiya ayat 107:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Baca Juga: 3 Contoh Pidato Singkat tentang Maulid Nabi, Pendek Tapi Berkesan
"Kami tidak mengutusmu kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam." (QS Al-Anbiya: 107)
Kasih sayang Nabi tidak hanya dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan sehari-hari. Bahkan kepada orang musyrik, Nabi menunjukkan sikap santun dan penuh kasih.
Ingatlah bagaimana Nabi ketika hijrah ke Thaif mengalami perlakuan kasar dan ditolak, tetapi beliau tetap mendoakan agar generasi mendatang dari mereka dapat menerima Islam.
Dalam hadis riwayat Shahīh Muslim, seorang sahabat meminta Nabi mendoakan keburukan bagi orang musyrik, tetapi Nabi menjawab bahwa beliau tidak diutus sebagai pelaknat, melainkan sebagai rahmat.
Saudara-saudara yang dirahmati Allah,
Salah satu sifat mulia Nabi Muhammad yang patut kita teladani adalah pemaaf. Contohnya adalah ketika Nabi memaafkan Wahsyi yang membunuh pamannya, Hamzah, dengan cara yang kejam. Meski sangat sedih, Nabi tetap memaafkannya saat Wahsyi masuk Islam, meski beliau enggan melihatnya lagi.