Kasih sayang Nabi tidak hanya dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan sehari-hari. Bahkan kepada orang musyrik, Nabi menunjukkan sikap santun dan penuh kasih.
Ingatlah bagaimana Nabi ketika hijrah ke Thaif mengalami perlakuan kasar dan ditolak, tetapi beliau tetap mendoakan agar generasi mendatang dari mereka dapat menerima Islam.
Dalam hadis riwayat Shahīh Muslim, seorang sahabat meminta Nabi mendoakan keburukan bagi orang musyrik, tetapi Nabi menjawab bahwa beliau tidak diutus sebagai pelaknat, melainkan sebagai rahmat.
Saudara-saudara yang dirahmati Allah,
Salah satu sifat mulia Nabi Muhammad yang patut kita teladani adalah pemaaf. Contohnya adalah ketika Nabi memaafkan Wahsyi yang membunuh pamannya, Hamzah, dengan cara yang kejam. Meski sangat sedih, Nabi tetap memaafkannya saat Wahsyi masuk Islam, meski beliau enggan melihatnya lagi.
Allah berfirman dalam surat Al-A'raf Ayat 199:
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
"Jadilah pemaaf, suruhlah orang berbuat baik, dan berpalinglah dari orang-orang yang bodoh." (QS Al-A'raf: 199)
Menjadi pribadi yang pemaaf akan menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis. Semoga di bulan Maulid ini kita bisa meneladani akhlak mulia Rasulullah, yang akan membawa kebaikan di dunia dan akhirat.
Baca Juga: 3 Contoh Pidato Singkat tentang Maulid Nabi, Pendek Tapi Berkesan
Khutbah Jumat Maulid Nabi 2
Saudara-saudaraku umat Muslimin yang berbahagia,