Bagaimana Cara Izin Cuti Masalah Kesehatan Mental ke Bos?

Ruth Meliana Suara.Com
Kamis, 10 Oktober 2024 | 19:37 WIB
Bagaimana Cara Izin Cuti Masalah Kesehatan Mental ke Bos?
ilustrasi hari kesehatan mental sedunia (freepik/KamranAydinov)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental sedunia. Tentunya, World Mental Health Day dapat menjadi momen untuk lebih meningkatkan awareness terkait masalah kesehatan mental. Tak terkecuali bagi para karyawan.

Tekanan pekerjaan dapat mempengaruhi masalah kesehatan pekerja. Karena itu, setiap pekerja wajib mengetahui hak-haknya. Salah satunya adalah memahami cara mengajukan cuti masalah kesehatan mental ke bos.

Jangan menyepelekan masalah kesehatan mental. Perlu diingat jika masalah kesehatan mental sama pentingnya dengan masalah kesehatan fisik. Oleh sebab itu, meminta hari libur untuk kesehatan mental tidak berbeda dengan meminta cuti karena sakit.

Berikut ini ada sejumlah cara yang bisa diterapkan untuk izin ke bos terkait masalah kesehatan mental.

ilustrasi hari kesehatan mental sedunia (freepik/rawpixel.com)
ilustrasi hari kesehatan mental sedunia (freepik/rawpixel.com)

Menyadur dari Mental Health First Aid, ada 4 cara yang bisa dilakukan oleh pekerja. Ini adalah tips untuk membantu kelancaran izin cuti:

1. Pegawai layak mendapatkan cuti kesehatan mental

Pegawai harus mengakui jika diri mereka layak mendapatkan cuti kesehatan mental. Pengakuan ini bisa membantu pekerja mengomunikasikan kebutuhannya kepada atasan, termasuk memperjelas niat mengambil cuti.

Pekerja juga harus memahami pemicu stres. Dengan memahami, maka akan lebih mudah bagi pekerja untuk menyusun rencana apa yang dibutuhkan selama cuti akibat masalah kesehatan mental.

2. Pertimbangkan kebijakan cuti di tempat kerja

Baca Juga: Bahaya Judi Online: dari Ganggu Kesehatan Mental hingga Depresi

Pekerja harus mulai memahami kebijakan di kantor mereka. Apalagi jika perusahaan memiliki 50 karyawan atau lebih, biasa pekerja akan dilindungi oleh Undang-undang Ketenagakerjaan.

Alhasil, perusahaan tidak berhak menghukum atau melarang pegawai yang ingin mengambil cuti. Tak terkecuali cuti karena masalah kesehatan mental.

Mengajukan cuti karena masalah kesehatan mental seharusnya sesederhana izin cuti karena sakit. Namun, hal ini bergantung pada tempat kerja. Pahami hak-hak pekerja sebelum meminta cuti kesehatan mental.

3. Sampaikan hal-hal yang membuat nyaman

Apabila kantor tidak menerima karyawan yang mengambil cuti karena masalah kesehatan, maka pekerja tidak perlu menjelaskan terlalu banyak. Cukup mengajukan cuti karena harus menangani masalah pribadi.

Hal ini juga berlaku jika pekerja tidak merasa nyaman membicarakan masalah kesehatan mental dengan bos. Namun jika merasa nyaman, maka pekerja dianjurkan memberi tahu bos maupun HRD alasan mengambil cuti karena masalah kesehatan mental.

Ada baiknya merencanakan terlebih dahulu apa yang ingin dikatakan ke bos, sebelum mengajukan cuti. Hal ini diharapkan membuat pekerja lebih lancar dalam menyampaikan maksudnya.

4. Bebaskan diri dari urusan pekerjaan saat cuti

Setelah izin cuti disetujui bos, pekerja bisa langsung memikirkan apa yang akan dilakukan di hari libur. Ingat bahwa cuti karena masalah kesehatan mental adalah hari pekerja untuk diri sendiri.

Karena itu, pekerja sebaiknya fokus menenangkan diri dan mengurus diri sendiri. Jangan mengurus pekerjaan saat cuti. Abaikan jika ada rekan kantor atau bos yang menanyakan pekerjaan saat pekerja cuti karena masalah kesehatan mental.

Ingat, cuti ini khusus untuk memulihkan diri dari stres yang dipengaruhi oleh pekerjaan, bukan untuk menambah stres.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI