Sejak usia 7 tahun, Quraish Shihab telah bergumul dengan ilmu tafsir dan kalam-kalam Al-Quran oleh ayahnya sendiri.
Pendidikan formalnya dimulai di Makassar hingga menginjak SMP. Setelahnya ia dikirim ke Malang untuk nyantri di Pondok Pesantren Darul-Hadits al-Faqihiyyah yang dibimbing oleh Habib Abdul Qadir BilFaqih.
Kemudian, pada tahun 1958 ia melanjutkan pendidikan agama dengan pergi ke Kairo Mesir untuk belajar di Tsanawiyah al-Azhar.
Barulah pada tahun 1967 Quraish Shihab memperoleh gelar Lc dari Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Hadits, Universitas al-Azhar.
Tak berhenti sampai di situ, ia kembali melanjutkan program magister bidang spesialisasi bidang Tafsir al-Qur’an.
Dengan tesis berjudul Al-I’jaz at-Tasyri’i li al-Qur’an al-Karim, ia berhasil meraih gelar S2 MA pada tahun 1969.
Pada tahun 1980, ia kembali ke Kairo untuk mengejar gelar doktor spesialisasi dalam studi tafsir al-Qur'an.
Dengan bekal pendidikan tersebut, Quraish Shihab mulai berdakwah dan turut aktif di berbagai organisasi keagamaan maupun pendidikan.
Sepanjang kariernya, ia telah menduduki beberapa posisi penting, seperti Wakil Rektor Bidang Akademis dan Kemahasiswaan pada IAIN Alauddin, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, hingga Rektor IAIN Syarif Hidayatullah.
Baca Juga: Usai Sindir Najwa Shihab Sok Kepinteran, Nikita Mirzani Kena Batunya: Mending Urusin Tuh Anak Lo
Dan puncak kariernya ketika ia didapuk sebagai Menteri Agama Kabinet Pembangunan VII pada tahun 1998.
Kontributor : Damayanti Kahyangan