Selama lebih dari tiga dekade, Jack Marpaung aktif mempopulerkan musik Batak. Ia tidak hanya menciptakan lagu, tetapi juga memainkan alat musik tradisional seperti gondang, kecapi, dan seruling. Penampilannya di berbagai acara budaya memperkenalkan musik Batak ke panggung nasional dan internasional.
Pada 12 Agustus 2023, konser tribute untuk Jack di Menara Kuningan menjadi bukti nyata betapa besar warisannya di dunia musik. Posan Tobing, seorang musisi yang pernah bekerja dengannya, menyebut karya-karya Jack sebagai “warisan tak lekang oleh waktu.”
Jack Marpaung Memilih Jalan Spiritual sebagai Pendeta
Pada tahun 2014, Jack Marpaung memutuskan untuk pensiun dari dunia musik dan mendedikasikan hidupnya sebagai pendeta di Gereja Bethel Indonesia, Medan.
Keputusan ini diambil setelah melewati berbagai cobaan hidup, termasuk masalah kesehatan dan keuangan. Ia merasa terpanggil untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan berbagi kesaksian hidupnya yang penuh perjuangan.
Jack sering membagikan pengalaman hidupnya sebagai inspirasi, menunjukkan bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari pencapaian duniawi, tetapi juga dari kedamaian spiritual.
Jack Marpaung menikah dengan Anita Lusiana Silalahi dan dikaruniai empat anak, salah satunya adalah Novita Dewi, runner-up X Factor Indonesia. Keluarganya menjadi bagian penting dalam hidupnya, terutama saat ia menjalani peran baru sebagai pendeta.
Meski sibuk, Jack selalu mengutamakan keluarga, menjadi figur panutan bagi anak dan cucunya. Lagu-lagu ciptaannya, seperti “Surat Narara” dan “Kamar 13,” terus dinyanyikan hingga kini, menginspirasi musisi muda untuk melestarikan budaya Batak melalui musik.