Acara busana yang digelar Feby diduga didanai dari uang hasil gratifikasi Muhamad Haniv.
Terlepas dari isu gratifikasi tersebut, perempuan bernama lengkap Feby Paramita ini punya rekam jejak dan karya yang mentereng. Ia tercatat sebagai lulusan Esmod Jakarta dengan fokus studi jurusan busana pria.
Demi mengejar kariernya sebagai perancang busana kelas dunia, Feby terbang ke Negeri Kanguru untuk mengenyam studi di Melbourne School of Fashion dan Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT).
Sepulangnya dari Australia, Feby memulai kariernya sebagai seorang perancang busana dengan merintis Feby Haniv Couture yang menggarap pakaian wanita.
Feby akhirnya banting setir ke desain baju pria setelah melihat pergeseran pasar yang semakin bertumbuh.
Akhirnya setelah pertimbangan panjang, Feby melebarkan bisnisnya dengan mendirikan rumah produksi F.H. Pour Homme by Feby Haniv yang berada di Tangerang, Banteng.
Sosok Muhamad Haniv yang tak lain adalah ayah Feby menjadi inspirasi bagi dirinya untuk mendirikan butik tersebut.
Desain-desain hasil F.H. Pour Homme by Feby Haniv juga banyak mengambil ide dari watak sang ayah.
Muhamad Haniv ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK usai terendus diduga menerima 'uang gelap' sejumlah Rp804 juta.
Baca Juga: Nova Now Jakarta Resmi Dibuka, 6 Brand Desainer Asal Singapura Tampilkan Karya Seru
Ayah Feby itu didapati menggunakan jabatannya sebagai Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pajak Jakarta Khusus untuk membantu sang anak mencari sponsor acara fashion show.