Menurutnya, jump rope sangat efektif dilakukan di rumah selama berpuasa karena kalori yang terbakar mirip seperti saat olahraga lari. Setelah olahraga, baru minum air putih, makan pisang, dan makan makanan yang cukup lalu tidur setelah subuh.
4. Jangan Olahraga di Siang Bolong
Selain itu, Dokter Tirta juga mengingatkan untuk menghindari olahraga berat di siang hari bolong, terutama di jam 1 siang. "Selain itu jangan juga olahraga ketika siang bolong karena berat juga itu nge-gym jam 1 siang. Energinya habis banget bisa jadi fat burning," ungkapnya.
Dokter Tirta menambahkan bahwa waktu olahraga ini bisa disesuaikan dengan tujuan. Jika ingin menurunkan berat badan, olahraga menjelang berbuka puasa adalah pilihan yang tepat. Sementara itu jika ingin menambah massa otot (bulking), maka olahraga setelah Tarawih atau sebelum sahur lebih disarankan.
5. Intensitas Olahraga Harus Lebih Ringan
Dokter Tirta juga menekankan pentingnya untuk tidak memaksakan diri saat berolahraga di bulan puasa. Intensitas olahraga harus lebih ringan dari biasanya karena tubuh kekurangan kalori, cairan, mineral, dan waktu istirahat yang cukup.
"Ingat, intensitas olahraga selama bulan puasa tidak boleh lebih berat dari yang dilakukan harian karena kalian sudah kekurangan kalori, cairan, mineral dan fisik waktu tidur juga berantakan. Karena waktu tidur ketika puasa itu kan dari jam 11 sampai 3, jadi lebih singkat daripada yang kita nggak puasa," pungkasnya.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Baca Juga: Aaliyah Massaid Sahur bareng Thariq Halilintar, Apa Hukumnya Ibu Hamil Ikut Puasa Ramadan?