Dear Kelas Menengah, Jangan Dulu Beli 5 Barang Ini Saat Ekonomi Lesu

Sabtu, 05 April 2025 | 16:21 WIB
Dear Kelas Menengah, Jangan Dulu Beli 5 Barang Ini Saat Ekonomi Lesu
Ilustrasi pekerja 'kerah putih' atau level menengah di kawasan perkantoran SCBD Jakarta Selatan. (Suara.com/Ema)

“Itu drain tanpa kita sadari,” tandasnya.

2. Upgrade Tempat Tinggal

Ilustrasi membeli rumah. (Shutterstock)
Ilustrasi membeli rumah. (Shutterstock)

Pindah tempat tinggal yang lebih besar bisa memperbesar pula pengeluaran. Pasalnya, pajak akan lebih tinggi termasuk biaya listrik.

3. Tergoda Barang Murah

Ilustrasi diskon, kode promo. (Freepik)
Ilustrasi diskon, kode promo. (Freepik)

Barang murah memang menggoda, tetapi jika kualitasnya buruk maka bisa bikin tambah boros.

“Memang kesannya menarik, barangnya murah pasti dibeli dibanding yang mahal. Tapi jangan salah, durasi pemakaian juga pendek kamu jadi sering menggantikannya daripada yang lebih mahal tapi lebih awet,” tutur Grace.

5. Gambling

Warga melihat iklan judi online melalui gawainya di Jakarta, Rabu (19/6/2024). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).
Warga melihat iklan judi online melalui gawainya di Jakarta, Rabu (19/6/2024). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).

Hal yang terakhir, Grace menyarankan untuk tak mengambil keputusan yang berisiko gambling.

“Berbahaya sekali, misal teman-teman masuk ke satu hal yang tidak bisa keluar,” paparnya.

Baca Juga: 7 Alasan Kelas Menengah Jadi Cepat Miskin Akhir-akhir Ini

Jumlah Kelas Menengah

Sementara itu, BPS juga mengungkap jumlah kelas menengah dan menuju kelas menengah Indonesia di tahun 2024 mencapai 66,33 persen dari total penduduk Indonesia. Asumsikan saja total jumlah penduduk Indonesia 200 juta, maka total jumlah kelas menengah dan menuju kelas menengah sekitar 132 juta penduduk.

Nilai konsumsi dari penduduk kelas menengah dan yang menuju kelas menengah ini mencapai 81,49 persen dari total konsumsi masyarakat Indonesia.

Berdasarkan data tersebut, maka kelas menengah dan yang menuju kelas menengah memiliki peranan penting untuk menguatkan ekonomi nasional.

Dikutip dari laman BPS, penguatan daya beli diperlukan tidak hanya untuk kelompok miskin tetapi juga untuk kelompok kelas menengah dan yang menuju kelas menengah. Bila daya beli mereka menguat, secara keseluruhan ekonomi Indonesia juga akan menguat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI