Lewat PWR, fotografi analog menemukan kembali napasnya. Ia hidup, berkembang, dan membentuk ruang kolektif yang hangat, inklusif, serta penuh kemungkinan. Bukan cuma soal kamera dan film, tapi soal komunitas, cerita, dan perjalanan yang dinikmati bersama.
“Saya pribadi merasa bahwa komunitas ini besar bersama-sama, jadi komunitas ini milik bersama. Tujuan awalnya memang ingin ngumpulin yang sehobi aja, tapi seiring berjalannya waktu, saya ingin komunitas ini bisa menjadi tempat bagi orang-orang untuk belajar tentang fotografi analog,” tutup Andry.
Penulis: Kayla Riasya Salsabila