Amurwani Dwi Lestariningsih kembali mengutarakan, hal itu kembali ke soal skill. “Apakah dia punya skill yang dibutuhkan di perkotaan. Kalau skill dia tidak sesuai di perkotaan, akhirnya dia masuk sektor non formal yang dapat dijangkau oleh dia,” katanya.
Dia menegaskan, tantangan kedepan, bagaimana perempuan menyiapkan dirinya untuk bersaing dengan dirinya, sesama perempuan, para laki-laki.
Dan dengan skill yang terus meningkat, sambungnya, perempuan juga harus bersaing dengan AI yang mulai menggusur peran manusia.
“Kita harus menyiapkan leadership yang bagus. Kalau leadership bagus tidak akan digantikan oleh mesin. Kalau komunikasi kita bagus tidak digantikan oleh mesin. Itu yang harus dimiliki perempuan,” cetusnya.
Untuk diketahui, Women Empowerment Conference 2025 dirancang sebagai wadah strategis untuk mempertemukan berbagai pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, dunia usaha, organisasi masyarakat sipil, akademisi, hingga komunitas perempuan.
Forum ini akan menjadi ruang berbagi pengalaman, memperluas jejaring, serta merancang aksi nyata yang dapat diimplementasikan secara berkelanjutan.
Tidak hanya menghadirkan diskusi inspiratif dan panel lintas sektor, konferensi ini juga akan disertai dengan kegiatan sosial berupa donasi alat tulis dan buku untuk anak-anak perempuan yang membutuhkan pendampingan, serta dukungan terhadap gerakan literasi melalui donasi ratusan buku bagi Ruang Bersama Indonesia, sebuah inisiatif dari KemenPPPA.
Konferensi ini tidak hanya menghadirkan diskusi panel, tetapi juga inisiatif sosial seperti donasi alat tulis dan buku untuk anak perempuan, serta dukungan terhadap program literasi lewat Ruang Bersama Indonesia, inisiatif dari KemenPPPA.
Melalui pendekatan multisektor dan aksi nyata, WEC 2025 diharapkan menjadi awal dari gerakan jangka panjang menuju ekosistem yang lebih setara dan adil bagi perempuan Indonesia—sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang menempatkan generasi muda dan perempuan sebagai motor utama pembangunan.
Baca Juga: Masih Banyak Isu Diskriminasi, Perempuan Muda Didorong Untuk Terus Menggali Potensi Diri
Langkah ini sejalan dengan visi menyambut Indonesia Emas 2045, di mana investasi pada pendidikan dan pemberdayaan generasi muda perempuan menjadi bagian penting dalam memanfaatkan bonus demografi secara optimal.
WEC 2025 akan menjadi titik tolak bagi kolaborasi jangka panjang dalam memperjuangkan ruang yang adil dan bermakna serta mendorong lebih banyak perempuan Indonesia untuk tampil, tumbuh, dan turut menentukan arah bangsa.