Sejarah Telur Paskah dan Maknanya, Tak Hanya Melukisnya Warna-warni

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 18 April 2025 | 19:47 WIB
Sejarah Telur Paskah dan Maknanya, Tak Hanya Melukisnya Warna-warni
Ilustrasi sejarah telur Paskah dan maknanya (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernahkah kamu melihat telur-telur warna-warni yang cantik saat perayaan Paskah? Ya, itu namanya telur Paskah. Tapi tahukah kamu, sejarah telur Paskah dan maknanya? Dan kenapa sih telur jadi simbol Paskah?  Berikut ini penjelasannya.

Di berbagai belahan dunia, perayaan Paskah tak hanya ditandai dengan kebaktian gereja atau perenungan akan kebangkitan Yesus Kristus. Dalam banyak tradisi, Paskah juga dimeriahkan dengan kehadiran telur warna-warni yang dikenal sebagai telur Paskah .

Telur Paskah ini menjadi simbol penting dalam perayaan umat Kristiani. Di balik tampilannya yang meriah dan penuh warna, telur Paskah menyimpan sejarah panjang dan makna spiritual yang dalam. Untuk selengkapnya, berikut ini sejarah telur paskah dan maknanya.

Sejarah Telur Paskah 

Jauh sebelum Paskah menjadi hari raya keagamaan umat Kristen, telur telah memiliki tempat istimewa dalam berbagai kebudayaan kuno. Masyarakat Persia, Mesir, dan Romawi menganggap bahwa telur sebagai simbol atau lambang kehidupan baru dan juga kesuburan.

Ketika tiba musim semi, masyarakat kuno pun merayakan hadirnya kehidupan baru selepas musim dingin. Karena dianggap merepresentasikan kehidupan baru , maka telur  pun dijadikan sebagai simbol atau lambang perayaan.

Tradisi ini kemudian diadopsi dan dimaknai ulang oleh umat Kristen ketika agama tersebut mulai menyebar di Eropa. Gereja memberi makna rohani baru pada telur yakni sebagai simbol kebangkitan Kristus dari kematian, harapan akan kehidupan baru, dan kemenangan atas dosa.

Makna Telur dalam Paskah

Dalam tradisi Kristen, cangkang telur diibaratkan seperti makam tempat Yesus dimakamkan. Ketika telur dipecahkan, itu melambangkan kebangkitan Kristus. Oleh sebab itu, telur menjadi lambang penting bagi umat Kristiani, khususnya pada masa Paskah.

Pada abad pertengahan, umat Kristen di Eropa diwajibkan untuk berpuasa selama 40 hari pada masa Prapaskah . Dalam masa itu, konsumsi produk hewani seperti daging dan telur dilarang. Namun ayam tetap bertelur selama periode tersebut.

Orang-orang pun mengumpulkan telur dan merebusnya agar tahan lama. Ketika Paskah tiba dan masa puasa berakhir, telur-telur tersebut menjadi bagian dari perjamuan dan perayaan.  Inilah awal mula menghias telur menjadi tradisi  pada perayaan Paskah.

Baca Juga: Masuk Terowongan Silaturahim Istiqlal-Katedral, Jemaat Katolik Kagum: Toleransinya Kental Sekali

Tradisi menghias telur saat perayaan Paskah lantas berkembang di wilayah Eropa Timur. Di Ukraina,  dikenal seni pysanka yaitu teknik menghias telur menggunakan lilin dan pewarna alami. Setiap warna dan pola telur tersebut memiliki simbolisme tersendiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI