Suara.com - Humas Keuskupan Agung Jakarta, Susi Suwadie, menyatakan Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga atau yang lebih dikenal Gereja Katedral tidak terbuka untuk umum selama misa paskah berlangsung.
Wisatawan yang ingin sekadar berkunjung untuk sementara tidak diperkenankan.
Susi mengakui Gereja Katedral sehari-harinya kerap dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara. Apalagi rumah ibadah umat katolik ini merupakan salah satu bangunan cagar budaya.
"Ya, memang karena sebagai cagar budaya nasional gereja katedral dan istiqlal tentu saja banyak sekali turis-turis yang datang. Kemarin juga datang turis-turis asing," ujar Susi kepada wartawan, Jumat (18/4/2025).
Selama pelaksanaan misa paskah, Susi menyebut hanya jemaat saja yang diperkenankan masuk ke dalam untuk mengikuti rangkaian ibadah. Ia meminta para wisatawan untuk mengerti karena hal ini hanya berlaku sementara saja.
Setelah masa misa paskah lewat, maka Gereja Katedral akan kembali dibuka untuk wisatawan umum.
"Namun kita memohon pengertiannya saat ibadat berlangsung itu kami mohon maaf bahwa mereka tidak bisa dulu masuk," jelasnya
"Jika ada kesempatan di luar itu ya tentu saja mereka boleh masuk ke dalam," tambahnya memungkasi.
![Umat Katolik mengikuti misa keluarga natal di Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (25/12/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/25/73267-misa-natal-di-gereja-katedral-jakarta-hari-natal.jpg)
Diketahui, tema perayaan paskah tahun ini mengikuti dasar Keuskupan Agung Jakarta dari sejak tahun 2022 hingga 2026. Selama periode itu, diangkat satu dari lima ajaran sosial gereja.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Makanan Khas Binjai, Terlalu Enak untuk Dilewatkan
"Nah ini merupakan tahun keempat dari arah dasar Keuskupan Agung Jakarta. Maka jatuh pada tema dimana kita memberikan perhatian lebih kepada saudara-saudara yang lemah dan miskin," ucap Susi.