Blak-blakan Bongkar Aib Pasangan demi Bisa Cerai, Bolehkan dalam Islam?

Husna Rahmayunita Suara.Com
Selasa, 22 April 2025 | 14:47 WIB
Blak-blakan Bongkar Aib Pasangan demi Bisa Cerai, Bolehkan dalam Islam?
Ilustrasi perceraian yang diperbolehkan dalam islam (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus perceraian di kalangan figur publik atau artis Indonesia acap kali menuai perbincangan. Apalagi, saat kedua belah pihak saling mengumbar keburukan untuk berpisah.

Terkini yang masih dibahas adalah perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven yang diputuskan oleh Pengadilan Agama Jakarta pada 16 April 2025.

Kuasa hukum Baim Wong, Fahmi Bachmid mengungapkan jika Paula Verhoeven terbukti melakukan perselingkuhan dan dinyatakan sebagai istri nusyuz. Fahmi juga menyinggung perihal penyakit keras yang menjadi pertimbangan lain hingga majelis hakim mengabulkan gugatan cerai Baim Wong.

Di sisi lain, Paula Verhoeven merasa keberatan dengan putusan hakim. Bahkan, Paula mengadu ke Komisi Yudisial (KY) lantaran menilai adanya pelanggaran atas perilaku hakim yang membongkar penyebab perceraiannya dengan Baim Wong.

Seiring dengan itu, hukum bongkar aib pasangan secara terang-terangan di pengadilan demi bisa bercerai menarik disimak. Memangnya boleh?

Ilustrasi bercerai (Pexels)
Ilustrasi bercerai (Pexels)

Menurut Imam Al-Ghazali tidak menyebar aib masing-masingq merupakan salah satu adab perceraian. Tidaklah bijak, ketika pasutri mengungkapkan aob secara gamblang demi bisa berpisah.

Buya Yahya juga sempat menyinggung perkara serupa dalam sebuah ceramahnya. Pendakwah kharismatik menyoroti alasan pasutri sebelum bercerai, sehingga apakah mengumbar keburukan di pengadikan.

"Apa yang perlu diperhatikan dan dicermati adalah sebabnya perceraian. Karena bukan alasan di mahkamah terus dibuat-dibuat, supaya bisa bercerai. Sebab ini yang diajukan ke mahkamah, sebab yang yang dizinkan oleh syariat untuk bercerai," paparnya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Selasa (22/4/2025).

Kalau memang sebabnya ada hubungannya dengan syariat membuka aib, Buya Yahya menyarankan agar orang tersebut untuk menyelesaikannya lebih dulu.

Baca Juga: Dapat Tawaran Menggoda Jadi Aspri Hotman Paris, Paula Verhoeven Diingatkan Soal Martabat

"Sebisa mungkin jangan dibuka dulu (aibnya) kalau bisa diselesaikan," imbuhnya.

Buya Yahya memaparkan, perempuan tidak dapat menjatuhkan talak sendiri seperti laki-laki. Sebab itu, perlu memberikan alasan yang kuat untuk bercerai.

"Memang kalau wanita susah, kalau pria talak cerai, jatuh. Kalau wanita harus mengungkap. Tapi ketahuilah, yang diungkap adalah kebenaran dan sekadarnya saja untuk sampai tujuan ke perceraian," ungkap Buya Yahya.

Meski begitu, Buya Yahya berpendapat baiknya tidak langsung mengumbar aib di pengadilan untuk bercerai. Misalnya ketika meyakini bahwa pasangan berzina sehingga ingin berpisah, alangkah lebih baik menggunakan bahasa lain.

"Kalau memang harus disampaikan, sampaikan. Tapi ada catatan, kalau urusannya mohon maaf sesuatu yang ada hubungannya dengan Had misalnya mengatakan suami atau istri berzina. Itu hendaknya dihindari sama sekali, dijauhkan dari itu. Mungkin dengan bahasa lain seperti 'Suami saya jarang menemui, saya jarang dikumpuli dan sebagainya," kata dia.

Bukan tanpa sebab, pendakwah asal Blitar tersebut menekankan bahwa jika tuduhan berzina telah dikeluarkan, maka permasalahannya menjadi menjadi lebih rumit. Dalam Islam, hal itu disebut Qazhaf.

Di samping itu, ketika pasangan saling membongkar aib dapat memberikan dampak negatif kepada anak usai bercerai karena mereka mengetahui hal itu.

"Kalau langsung bongkar perzinahan masalahnya berat, masuk Bab Qadhaf dan lainnya dan juga tidak baik efeknya apalagi didengar anak-anak," tukas Buya Yahya.

Lebih lanjut, Buya Yahya kembali menegaskan diperkenankan seorang suami atau istri mengadukan keburukan ke pengadikan untuk sampai tujuannya bercerai. Namun, lebih elok jika tidak melakukanya.

"Sekadarnya saja, tidak boleh berlebihan demi tujuan untuk berpisah. Namun jika perpisahan harus dilakukan karena kalau diteruskan tidak ada baiknya, maka lakukan itu, tapi ingat sekadanya saja. Minta petunjuk kepada orang yang mengerti supaya tidak salah," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI