Mengutip penjelasan dari Pemerintah Desa Wonosari, Gunungkidul, pecah kendi masuk ke dalam rangkaian prosesi siraman.
Setelah kedua calon orang tua dimandikan dengan air bunga, kendi tempat menampung air akan dilempar ke tanah. Konon, pecah kendi bisa meramal jenis kelamin si bayi sebelum lahir.
Jika kendi pecah, berkeping-keping hingga tidak bersisa, maka anak yang lahir diyakini akan berjenis kelamin perempuan. Lalu jika cucuk atau moncong kendi masih utuh, maka bayi dipercaya akan lahir sebagai seorang laki-laki.
Meramal jenis kelamin bayi sebenarnya juga dapat dilakukan dalam proses memecahkan kelapa. Namun, untuk sebagian masyarakat seperti Aaliyah dan Thariq, mereka memilih untuk meramal jenis kelamin anak melalui proses pecah kendi.
Adapun dalam Mitoni yang diselenggarakan Aaliyah dan Thariq, tampak Thariq berdiri di samping Aaliyah setelah melangsungkan prosesi siraman dan hendak memecahkan kendi untuk memandikan dirinya dan sang istri.
Thariq berdiri sambil membawa dan mengangkat kendi tersebut lalu sontak membantingnya dengan keras ke tanah.
Ketika kendi dilempar oleh Thariq dari atas panggung, kendi tersebut pecah, tetapi meninggalkan cucuk atau moncong kendi yang masih utuh. MC atau pembawa acara sontak mengumumkan bahwa anak Thariq dan Aaliyah dipercaya akan berjenis kelamin laki-laki.
Kontributor : Armand Ilham
Baca Juga: Potret Acara Syukuran Tujuh Bulanan Aaliyah Massaid, Reza Artamevia Banjir Air Mata