Junk Food dan Makanan Ultra Proses Bisa Perburuk Kesehatan Mental, Pikir Ulang sebelum Konsumsi

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Minggu, 27 April 2025 | 12:27 WIB
Junk Food dan Makanan Ultra Proses Bisa Perburuk Kesehatan Mental, Pikir Ulang sebelum Konsumsi
Gambar ilustrasi makanan junk food atau Ultra Processed Food. (unsplash.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dari suasana hati yang menurun hingga merasa cemas atau sedih, pola makan kita sehari-hari juga dapat membentuk perasaan kita secara mental. Dan fakta ini menjadi berita buruk bagi si penyuka junk food atau Ultra Processed Food (UPF).

Dilansir dari Hindustan Times, profesor neurobiologi Stanford Andrew Huberman berbicara dengan psikiater Harvard Dr Chris Palmer tentang bagaimana pilihan makanan dapat memengaruhi kesehatan mental.

Ia membagikan cuplikan percakapan podcast mereka di Instagram. Diungkap Huberman, gagasan bahwa apa yang kita makan dapat memengaruhi suasana hati dan kesehatan mental kita memang bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Namun belum lama ini, studi semakin membuktikan hubungan kuat antara keduanya.

"Akan tetapi, baru-baru ini penelitian ilmiah dan klinis mulai membuktikan hubungan kuat antara mengonsumsi makanan olahan dan gangguan kesehatan mental . Perubahan pada mitokondria kemungkinan merupakan jembatan antara kedua faktor ini," tulisnya pada caption, dikutip Minggu (27/4/2025).

Dr. Palmer sendiri merupakan pelopor bidang baru psikiatri metabolik, yaitu penggunaan program nutrisi khusus untuk mengobati dan dalam beberapa kasus menyembuhkan gangguan kesehatan mental.

Dalam podcast tersebut, Dr. Palmer menjelaskan bahwa semakin banyak makanan ultra-olahan atau UPF yang seseorang makan, maka semakin buruk kesehatan fisik dan mentalnya. Penyakit kardiovaskular, obesitas, diabetes, kematian, kanker, dan berbagai gangguan mental lainnya.

Ilustrasi nugget, termasuk Ultra Processed Food.

"Satu studi yang melibatkan lebih dari 300.000 orang menunjukkan hubungan langsung dan linier antara konsumsi makanan ultra-olahan dan kesehatan mental yang buruk. Sungguh mengejutkan betapa liniernya hubungan tersebut," jelasnya.

Hasil studi itu tak bisa dipandang sebelah mata, sebab perbedaannya begitu jauh. Sebab di antara mereka yang mengonsumsi makanan olahan setiap hari, beberapa kali sehari, 58% melaporkan kesehatan mental yang buruk, dibandingkan dengan hanya 18% orang yang jarang atau tidak pernah mengonsumsinya.

Apa Itu Ultra Processed Food (UPF)?

Dikutip dari laman Asosiasi Dietisien Indonesia, makanan ultra proses adalah makanan yang telah mengalami proses pengolahan yang sangat tinggi, melibatkan bahan-bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, perasa buatan, pemanis buatan, dan beragam bahan kimia lainnya. Makanan ini umumnya memiliki nilai gizi yang rendah namun tinggi kalori, gula, garam, dan lemak.

Baca Juga: Benarkah Merokok Berlebihan Bisa Rusak Kesehatan Mental? Ini Faktanya

Untuk mengetahui apakah suatu makanan merupakan jenis UPF sangat mudah, karena ciri-cirinya meliputi:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI