- Mengandung bahan kimia yang tidak digunakan di dapur rumah, seperti pengemulsi, penstabil, atau penguat rasa.
- Dikemas dalam bentuk siap makan atau siap saji
- Biasanya memiliki daya tahan lebih lama karena menggunakan pengawet.
- Rasanya sangat kuat karena tambahan gula, garam, dan lemak dalam jumlah besar.
Produk UPF kini sangat mudah ditemui di pasaran, contohnya makanan instan (mie dan bubur instan), makanan kaleng, makanan yang dibekukan (frozen food seperti sosis, bakso, ham, fishball), minuman kemasan berpemanis/ berkarbonasi, minuman instan, eskrim, kue/ produk bakery, french fries, camilan kemasan dan banyak lagi.
Dampak Mengonsumsi UPF
Tentunya mengonsumsi Ultra Processed Food secara berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan. Beberapa penyakit bisa mengintai jika UPF dikonsumsi dalam jangka panjang, antara lain:
Penyakit Kardiovaskular
Tingginya kandungan lemak jenuh dan natrium dalam UPF dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi, kadar kolesterol tinggi, dan penyakit jantung.

Obesitas
Karena UPF kaya kalori namun miskin nutrisi, konsumsinya dapat menyebabkan penumpukan lemak tubuh dan obesitas.
Diabetes
Kandungan gula yang tinggi dalam UPF berkontribusi pada peningkatan risiko terkena diabetes.
Gangguan Pencernaan
Rendahnya kadar serat dalam UPF dapat menimbulkan gangguan pencernaan, seperti sembelit dan iritasi pada usus besar.
Kanker
UPF berpotensi mengubah keseimbangan mikrobiota usus dan memicu peradangan kronis tingkat rendah yang dapat mendukung pertumbuhan sel kanker.
Penyakit Kronis
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi UPF berkaitan dengan meningkatnya risiko berbagai penyakit kronis, meskipun asupan nutrisi telah dikendalikan dalam studi tersebut.
Baca Juga: Benarkah Merokok Berlebihan Bisa Rusak Kesehatan Mental? Ini Faktanya