Suara.com - Dunia kuliner dan budaya Yogyakarta baru saja kehilangan sosok Hamzah Sulaiman. Pria yang meninggal di usia 75 tahun pada Kamis (24/4/2025) ini adalah orang di balik daya tarik Raminten Group. Salah satu karya terkenalnya adalah Raminten Cabaret Show.
Sudah sejak lama Raminten Cabaret Show menjadi pilihan populer bagi wisatawan maupun warga lokal yang ingin menikmati hiburan yang berbeda, terutama hiburan malam yang glamor, lucu, dan penuh kejutan. Bagi yang ingin tahu lebih soal Raminten Cabaret Show, berikut ulasannya.
Raminten Cabaret Show: Awal Berdiri
Raminten Cabaret Show adalah bagian dari The House of Raminten, yang didirikan oleh Hamzah Sulaiman, seorang pengusaha sekaligus seniman lokal. Hamzah Sulaiman, yang juga pemilik jaringan Hamzah Batik, menciptakan karakter "Raminten" — sosok perempuan parodi yang sarat humor dan kearifan lokal. Karakter ini kemudian berkembang menjadi berbagai bentuk usaha, salah satunya restoran ikonik dan pertunjukan cabaret.
Dilansir dari laman resmi Hamzah Batik, Raminten Cabaret Show berawal dari kegiatan amal penggalangan dana untuk para korban erupsi Gunung Merapi pada 2010 lalu.
Setelah sukses sebagai panggung amal, pertunjukan ini kemudian menjadi acara rutin di The House of Raminten. Dari sana, Raminten Cabaret Show menjelma menjadi panggung hiburan ikonik sekaligus magnet wisata di jantung ”Kota Budaya” tersebut.

Konsep dan Isi Pertunjukan Raminten Cabaret Show
Raminten Cabaret Show adalah salah satu hiburan malam yang berada di Raminten 3 Resto, Gedung Hamzah Batik lantai 3 Malioboro, Yogyakarta. Pertunjukan kabaret di Hamzah Batik menggunakan konsep panggung minimalis serupa dengan konsep kabaret pada masa awal 20 di Eropa.
Untuk isi pertunjukannya sendiri, Raminten Cabaret Show lebih mengutamakan komedi serta sandiwara yang dapat menghibur pentonton. Mereka menawarkan kombinasi unik antara seni tari, lipsync, komedi, dan parade kostum spektakuler.
Baca Juga: Profil dan Karier Hamzah Sulaiman, Pemilik House of Raminten Meninggal Dunia
Para penampil, yang sebagian besar adalah pria dengan kostum perempuan (drag performance), tampil memukau di atas panggung mengenakan busana dan riasan yang sering kali dirancang menyerupai artis lokal hingga mancanegara,