Bolehkah Mengulang Surat Pendek yang Sama di Setiap Rakaat Salat? Ini Penjelasannya

Nur Khotimah Suara.Com
Minggu, 27 April 2025 | 14:28 WIB
Bolehkah Mengulang Surat Pendek yang Sama di Setiap Rakaat Salat? Ini Penjelasannya
Ilustrasi Salat. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Membaca surat pendek setelah selesai Al-Fatihah merupakan salah satu hal yang dihukumi sunnah dalam salat. Ada banyak surat pendek Alquran yang bisa dibaca umat Muslim ketika salat. Tapi, bagaimana kalau surat pendek yang dipilih itu-itu saja?

Tidak jarang ditemukan bahwa sebagian umat Muslim mengulang surat pendek yang sama di setiap rakaat salat. Misalnya, di rakaat pertama membaca surat Al-Ikhlas, kemudian di rakaat kedua mengulang bacaan surat pendek yang sama.

Apakah hal tersebut boleh dilakukan? Dan, bagaimana salatnya, apakah sah? Berikut akan dijelaskan sudut pandang pendakwah tentang hukum membaca surat yang sama di setiap salat. Simak sampai akhir ya, semoga bermanfaat.

Bolehkah Mengulang Surat Pendek yang Sama di Setiap Rakaat Salat?

Ilustrasi (freepik)
Ilustrasi menunaikan salat. (sumber gambar: freepik)

Salah satu ulama sekaligus pendakwah yang pernah membahas tentang hal ini adalah Ustaz Adi Hidayat. Menurut penjelasan Ustaz Adi Hidayat, mengulang surat pendek yang sama di setiap salat hukumnya boleh dan ibadahnya tetap sah.

"Bolehkah salat terus membaca Al-Ikhlas? Boleh. Rakaat pertama Al-Ikhlas, rakaat kedua Al-Ikhlas. Boleh," jelas Ustaz Adi Hidayat dalam sebuah ceramah yang diunggah oleh kanal YouTube Baihaqi Dandiyaksa, dilansir pada Minggu (27/4/2025).

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan lebih lanjut soal sanad atau dasar hukum tentang diperbolehkannya membaca surat yang sama di setiap rakaat salat. Semuanya telah dicontohkah oleh Nabi Muhammad SAW.

"Sanad-nya dari mana? Ada seorang sahabat, imam. Ngimamin, sahabat lain jadi makmum, bacanya Al-Ikhlas terus. Maka diadukan oleh makmum-makmum tadi kepada Nabi. 'Ya Rasulullah, si fulan kalau ngimamin Al-Ikhlas terus. Saya bosan dengarnya'," kata Ustaz Adi Hidayat menambahkan penjelasan.

"Maka dipanggil orang itu, diklarifikasi oleh Nabi. 'Kenapa kamu baca Al-Ikhlas terus?'. Kata orang tadi, 'Ya Rasulullah, di Al-Ikhlas itu ada sifat-sifat Allah. Sedangkan saya mencintai Allah, karena itulah saya senang surat Al-Ikhlas'. Maka turunlah jawaban dari Allah (yang) disampaikan lewat Nabi, 'Karena dia mencintai-Ku lewat sifat-Ku, maka sampaikan kepadanya Aku pun mencintainya'," imbuhnya.

Kendati begitu, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa sang Sahabat membaca surat yang sama di setiap rakaat salat bukan berarti hafalan suratnya terbatas. Hal ini seolah menjadi pengingat bahwa bolehnya membaca surat yang sama tidak menjadi alasan enggan menghafalkan surat pendek lainnya.

Baca Juga: Apa Hukum Makan Hewan Bertaring dalam Islam? Ini Penjelasannya

"Tapi info, dia pun hafal Al-Baqarah, hafal Al-Imran. Bukan berarti yang hafal cuma Al-Ikhlas saja," tandas ulama lulusan S2 International Islamic Call College, Tripoli, Libya tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI