Suara.com - Alam Indonesia tak hanya kaya akan pemandangan yang memukau, tetapi juga memiliki suara-suara autentik yang membawa ketenangan jiwa. Dalam momen spesial memperingati Hari Bumi 2025, kekayaan alam ini dituangkan ke dalam bentuk musik yang menenangkan, menghadirkan pengalaman mendalam yang menghubungkan kita kembali dengan jantung Nusantara. Melalui rekaman suara alam dari berbagai penjuru Indonesia, dipadukan secara harmonis dengan alunan musik, setiap nada dalam album ini mengajak pendengar untuk merasakan sakralnya hubungan manusia dan alam — sebuah perjalanan emosional yang mengingatkan kita pentingnya menjaga bumi tempat kita berpijak.
Nuansa alam Indonesia yang kaya dan menenangkan resmi dituangkan dalam karya musik melalui peluncuran album Life Music Suara Alam Nusantara oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).
Album ini diperkenalkan secara resmi kepada publik bertepatan dengan perayaan Hari Bumi tahun 2025, sebagai bentuk penghormatan terhadap kekayaan alam Nusantara dan upaya pelestariannya.
Album ini memuat sepuluh suara alam autentik yang direkam langsung dari berbagai penjuru Indonesia, mulai dari Papua, Kalimantan, hingga Sulawesi.
Suara-suara alam ini dipadukan secara harmonis dengan musik yang menenangkan, menjadikan setiap trek sebagai perjalanan sakral menuju jantung alam Indonesia.

Setiap trek dalam album ini menghadirkan sebuah perjalanan sakral yang mengajak pendengar untuk menyelami berbagai keindahan dan kedamaian alam Indonesia yang masih asri.
“Peluncuran album ini menjadi momen yang sangat relevan dengan Hari Bumi, mengingatkan kita semua akan tanggung jawab bersama untuk menjaga kelestarian alam demi generasi mendatang,” ujar Nandang, Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Kawasan Konservasi, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, pada Rabu (23/4/2025).
Ia juga menambahkan bahwa memberikan apresiasi kepada YKAN dalam meluncurkan album ini menjadi langkah kreatif untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya pelestarian lingkungan.
Menurutnya, musik memiliki kekuatan unik sebagai media yang mampu menyentuh perasaan dan melakukan tindakan yang sedang kita lakukan.
Baca Juga: Alvin Lapian Rilis Berpulang Berputar, Lagu Friend Zone yang Bikin Baper
Melalui peluncuran album ini, masyarakat diajak untuk kembali menghargai kontribusi alam dalam keberlangsungan hidup, mulai dari penyediaan pangan, papan, air bersih, hingga sumber obat-obatan, khususnya dari ekosistem hutan.
“Alam juga memberi kita satu anugerah yang luar biasa, yang sering tidak kita sadari atau hargai, yaitu keindahan suara alam. Melalui album Life Music ini, kami mengajak publik untuk menjaga alam dan menghargai anugerah spesial yang alam telah berikan,” sebut Herlina, Direktur Eksekutif YKAN.
Ide awal album ini datang dari Moonfalks, sebuah kolektif kreatif yang terinspirasi oleh harmoni alami lingkungan.
Nantinya, seluruh hasil royalti dari album ini akan digunakan untuk mendukung berbagai program konservasi yang dijalankan YKAN di sejumlah wilayah prioritas.
Salah satu suara dalam album ini berasal dari Kampung Merasa, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Irmaya Banaweng, petani kakao dan warga lokal, menuturkan bahwa masyarakat adat di kampungnya telah lama hidup berdampingan dengan alam.
Menurutnya, kualitas kakao Merasa yang unggul tidak bisa dilepaskan dari lingkungan alam Merasa yang lestari.