Kartini Masa Kini: Kolaborasi Lintas Generasi Lahirkan KebayaKekinian yang Unik!

Dinda Rachmawati Suara.Com
Senin, 28 April 2025 | 23:55 WIB
Kartini Masa Kini: Kolaborasi Lintas Generasi Lahirkan KebayaKekinian yang Unik!
Kartini Masa Kini: Kolaborasi Lintas Generasi Lahirkan Kebaya Kekinian (Dok. Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara itu, Yanti Subianto menambahkan bahwa lokasi acara di Warung Turki melambangkan kolaborasi tanpa batas negara.

"Ini menjadi simbol bahwa kolaborasi ini benar-benar lintas batas, tidak hanya generasi dan budaya, tetapi juga geografis," ungkap Yanti dengan penuh semangat.

Fashion Show Lintas Generasi: Tradisi Bertemu Kreativitas

Salah satu sorotan utama dari acara ini adalah fashion show kolaboratif antara desainer Liesna Subianto dan ilustrator muda Nadira Parsa Manthovani (Nara). 

Dalam usianya yang baru 18 tahun, Nara menciptakan ilustrasi tujuh karakter perempuan dari budaya Betawi, Jawa, Bali, Sumatera Barat, Dayak, Tionghoa, dan Papua. Ilustrasi tersebut diolah Liesna menjadi desain kebaya modern yang dinamis dan berjiwa muda.

"Ilustrasi saya terinspirasi dari keragaman budaya Indonesia. Aku ingin generasi muda lebih bangga dengan budaya sendiri, bukan hanya terpesona budaya luar," tutur Nara, yang menghabiskan hingga lima jam untuk merampungkan tiap ilustrasi.

Koleksi yang ditampilkan menggabungkan bahan katun, lukisan tangan akrilik bertema bunga, serta perpaduan kain tradisional seperti Batik Cirebon, Jawa, Jambi, hingga Bali. 

Model kutubaru dan kartinian klasik diinterpretasikan ulang dengan warna-warna cerah dan corak ilustrasi berani, menciptakan gaya yang segar namun tetap menghormati akar budaya.

Liesna Subianto berharap kolaborasi ini dapat menjembatani generasi muda dengan kekayaan budaya Nusantara.

Baca Juga: 12 Potret Luna Maya Berkebaya, Pancarkan Pesona Anggun Menawan

"Saya ingin generasi muda merasa bahwa budaya tradisional bisa dihidupkan kembali dengan gaya lebih ringan dan lebih bebas, namun tetap bermakna," jelas Liesna, yang juga merupakan dosen di ESMOD Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI