Suara.com - Kebanyakan orang akan menceritakan keterkejutan mereka saat putus cinta tanpa menyebutkan masalah-masalah jelas yang ada di hubungan mereka.
Padahal, bisa saja mereka sudah sering bolak-balik selingkuh, enggak pernah mendengarkan pasangan ketika curhat, atau berbagai masalah lain.
Biasanya mereka kaget karena pasangan betul-betul pergi. Namun, ada beberapa kasus putus cinta yang enggak ada tanda-tanda masalah sebelumnya.
Jika kondisi tersebut terjadi, semua orang di sekitar mereka pasti turut merasa kebingungan dan bertanya-tanya mengapa hubungan berakhir.
Dikutip dari laman Your Tango pada Rabu (30/4/2025), berikut merupakan beberapa sinyal halus ketika pasangan mau mengakhiri hubungan denganmu.

1. Tak Pernah Beradu Argumen
Pasangan yang masih mau beradu argumen, tapi bukan yang sampai berantem hebat, lebih baik daripada yang hanya diam-diam saja.
Jika pasangan masih mau berdebat, itu tandanya mereka masih memiliki rasa nyaman untuk membicarakan apa yang mereka rasakan.
Jika pasangan sudah enggak pernah mengeluh soal apa pun, kamu patut waspada. Orang normal pasti punya hal-hal yang enggak mereka suka.
Baca Juga: Jangan Dilarang! Psikolog Ungkap Manfaat Luar Biasa Bermain bagi Anak
Orang yang enggak bisa ngomong kalau sedang ada yang mengganjal di hati, biasanya ujung-ujungnya bakal pergi tanpa permisi.
Ini sering disebut sebagai tipe orang yang avoid conflict alias menghindari konflik. Biasanya, mereka tumbuh di keluarga yang keras.
Masalahnya, kalau semua masalah dipendam secara terus-terusan, pasti ujung-ujungnya putus karena rasa kesalnya sudah enggak tertahan.
"Kalau kamu memang sayang sama diri sendiri dan pasanganmu, kamu harus terbuka sama kenyataan yang ada di antara kalian," ujar Psikolog Margaret Paul.
"Tapi kalau kamu cuma mau melindungi diri, ngatur-ngatur, atau menghindar, kamu bakal nutup diri biar enggak ngerasain sakitnya hubungan yang enggak sehat itu," sambungnya.
2. Ada Pola Terbaca
Laki-laki yang suka tiba-tiba mengakhiri hubungan dengan gebetan, biasanya mereka juga yang paling mudah meminta putus dengan kekasihnya.
Penelitian tahun 2021 dari APA menyebut orang yang punya tujuan kuat untuk menunjukkan dirinya, cenderung lebih mungkin untuk putus.
Sebaliknya, orang yang ingin tetap berteman, kecil kemungkinan ia akan meminta mengakhiri hubungan atau sekadar menjauh dari temannya.
3. Tipe Monkey-Branching
Saat ini sedang ngetren pacaran sama orang yang disuka sambil diam-diam mencari orang yang lebih oke. Hal ini disebut sebagai monkey-branching.
Menurut penelitian APA, biasanya orang yang seperti ini selingkuh terlebih dulu dengan calon pacar barunya sebelum putus dengan pacar.
Orang yang suka monkey-branching selalu mencari sesuatu yang lebih untuk menggantikan pacarnya yang sekarang.
Upgrade-nya bisa lebih kaya, lebih terkenal, atau sekadar punya keahlian yang bisa dimanfaatkan. Namun, bisa juga masalah fisik.
Intinya, tujuan mereka selalu sama, yaitu mencari pacar yang levelnya lebih tinggi, sampai mereka dapat apa yang mereka mau.
Bahkan terkadang mereka enggak pernah benar-benar merasa puas. Mereka enggak sayang sama pacar-pacarnya dan hanya mengambil keuntungan.
"Kalau kamu sadar lagi pacaran sama orang yang cuma manfaatin kamu, jangan langsung down. Anggap aja ini kabar baik karena kamu jadi tahu lebih cepat dan bisa segera pergi," ujar Konselor Brittney Lindstrom.
"Ini kesempatan buat mulai lagi. Coba lihat sisi positifnya dan bersyukur kamu bisa mengakhiri hubungan ini sebelum makin sakit. Kalau diterusin, sakitnya pasti bakal lebih parah," tandasnya.
4. Terlalu Obsesi Jaga Image
Pasangan yang selalu ingin mendapat pujian dan pengakuan dari semua orang di sekitarnya agar bisa merasa ada, sering kali menjadi hal menyebalkan.
Ini merupakan salah satu ciri khas orang narsistik. Begitu orang narsistik merasa sudah menggenggam kamu, nilai pujian dari kamu langsung turun drastis.
Mereka juga biasanya jadi orang pertama yang mengakhiri hubungan dengan pacarnya kalau enggak direstuin teman-temannya.
Orang seperti ini bisa saja tiba-tiba kabur saat kamu pengin hubungan kalian lebih serius atau menunjukkan hubungan secara terang-terangan.
Mereka akan bilang sayang kamu, pura-pura semuanya baik-baik aja, tapi di belakang menyebut kamu posesif atau memaksa untuk berkomitmen.
5. Tak Bertanggung Jawab
Mungkin kamu enggak sadar soal ini dari pacarmu sampai kejadian sama kamu sendiri, atau karena udah lama di-gaslighting jadi kamu jadi mikir semua salahmu.
Oleh karena itu, penting banget buat memperhatikan bagaimana pacarmu bersikap ke orang lain.
"Pasangan yang cuek secara emosional biasanya karena mereka tumbuh di keluarga yang tertutup. Jadi mereka enggak pernah belajar mengenali, memahami, atau membaca perasaan diri sendiri atau orang lain," kata Psikolog Jonice Webb.
"Akibatnya, tanpa disadari, kepercayaan dirimu dan penghargaan terhadap perasaanmu jadi terkikis, padahal perasaan itu adalah bagian terdalam dari dirimu," sambungnya.
Kalau kamu mulai sadar pasangan kamu enggak pernah mau tanggung jawab atau selalu menghindari situasi di mana dia harus mengaku salah, kamu patuh berhati-hati.
Orang sering lupa kalau tiba-tiba memutuskan hubungan itu juga cara untuk lari dari tanggung jawab dan menyalahkan orang lain.